Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini reaksi Mendikbud soal 7 siswa SD 1 Seba diserang senjata tajam

Ini reaksi Mendikbud soal 7 siswa SD 1 Seba diserang senjata tajam Mendikbud Muhadjir Effendy. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi menyayangkan peristiwa penyerangan terhadap tujuh anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Seba, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Selasa (13/12). Agar kejadian serupa tak terulang, Muhadjir telah mengutus Irjen Kemendikbud untuk menanganinya.

"Untuk mengatasi paling enggak menyelesaikan dan jangan sampai terulang kasus serupa," kata Muhadjir di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/2).

Meski demikian, Muhadjir mengakui kasus serupa sulit untuk dihindari. Sebab, Kemendikbud tak bisa mengontrol seluruhnya tiap sekolah yang jumlahnya begitu besar di Tanah Air.

Orang lain juga bertanya?

"Saya harap jangan terjadi lagi tapi kan sulit dihindari karena kita mengendalikan 152 ribu sekolah dengan 49 juta murid itu kan pekerjaan yang tidak kecil," jelasnya.

Selain itu, Muhadjir menambahkan kesulitan dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak sekolah bertambah setelah diketahui tak ada aparat khusus yang bertugas memberikan perlindungan ke anak-anak sekolah.

"Kita tidak punya aparat di daerah yang punya tugas langsung untuk melakukan itu (perlindungan)" katanya.

"Fungsinya Pemda. Paling kita hanya ke Kepala Dinas," sambungnya.

Sebelumnya diketahui, seorang pria bernama Irwansyah (32) menikam tujuh bocah Sekolah Dasar (SD) di Seba, Kabupaten Sabu Raijua sekitar pukul 09.00 WITA, Selasa (13/12). Kejadian berawal saat pelajaran tengah berlangsung, pelaku yang membawa sebilah pisau masuk ke ruangan kelas V SDN 1 Sabu Barat dan langsung menuju ke bangku belakang menikam anak perempuan berinisial NO.

Setelah pelaku melukai korban, pelaku melanjutkan aksinya dengan mencari korban lain di kelas tersebut. Teridentifikasi, ada tujuh korban yang dilukai pelaku.

Berikut tujuh identitas bocah yang mengalami luka-luka akibat ulah pelaku. JAA (11) mengalami luka robek pada pipi kiri, lengan kanan bagian dalam, dan luka robek di bagian telinga.

Kemudian, NOP (10) yang mengalami luka pada bagian leher dan bibir bagian depan. MKY (8) mendapat luka pada leher dan luka pada jari telunjuk dan jari tengah.

Selanjutnya, GRR (11) mengalami luka pada leher dan pada jari. Sementara, DSK (11) mendapat luka bagian pada leher. Sedangkan AT (10) mendapat luka di bagian leher dan terakhir AMD (11) mendapat luka yang sama yaitu di bagian leher.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menko PMK Minta Pemda Segera Bentuk Satgas PPDB, Tidak Perlu Tunggu Keppres
Menko PMK Minta Pemda Segera Bentuk Satgas PPDB, Tidak Perlu Tunggu Keppres

Muhadjir mengaku mendapatkan laporan adanya pelanggaran PPDB seperti jual beli kursi di sekolah.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan
Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan

Muhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.

Baca Selengkapnya
Menteri Jokowi Sidak Zonasi PPDB di SMA Tangsel, Begini Temuannya
Menteri Jokowi Sidak Zonasi PPDB di SMA Tangsel, Begini Temuannya

Inspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wayan PDIP Depan Kapolres Semarang: Perlu Polisi Pegang Senjata? Harus Lindungi, Malah Bunuh Rakyat
VIDEO: Wayan PDIP Depan Kapolres Semarang: Perlu Polisi Pegang Senjata? Harus Lindungi, Malah Bunuh Rakyat

Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta menanyakan kepada Kombes Irwan, apakah masih perlu polisi memegang senjata api

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP: Apa Perlu Polisi Masih Pegang Senjata?
Politikus PDIP: Apa Perlu Polisi Masih Pegang Senjata?

Polisi ke depan lebih baik membawa pentungan seperti di negara maju.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kepala Terkena Bola, Guru Aniaya Siswa SD di Sukabumi
Gara-Gara Kepala Terkena Bola, Guru Aniaya Siswa SD di Sukabumi

Disdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.

Baca Selengkapnya
Kasus Murid Bacok Guru di Demak, KPAI Minta Penanganan Serius
Kasus Murid Bacok Guru di Demak, KPAI Minta Penanganan Serius

Langkah yang dilakukan yakni penanganan yang mengedepankan keadilan restoratif.

Baca Selengkapnya
Kasus Perundungan Kian Marak, Komisi III Desak Penguatan Konsekuensi Hukum bagi Pelaku
Kasus Perundungan Kian Marak, Komisi III Desak Penguatan Konsekuensi Hukum bagi Pelaku

Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan aksi perundungan yang melibatkan seorang siswa di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Pati, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Aipda Robig Lepaskan Tembakan ke Siswa SMK Semarang, Sempat Kena Pepet di Jalan
VIDEO: Detik-Detik Aipda Robig Lepaskan Tembakan ke Siswa SMK Semarang, Sempat Kena Pepet di Jalan

Hasil pemeriksaan seperti disampaikan Kombes Aris bahwa Robig empat kali mengeluarkan tembakan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pesan Monohok DPR: Kapolrestabes Luar Biasa, Jangan Pasang Badan Buat Lindungi Anggota!
VIDEO: Pesan Monohok DPR: Kapolrestabes Luar Biasa, Jangan Pasang Badan Buat Lindungi Anggota!

Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta meminta kepada Irwan sebagai Kapolrestabes untuk tidak pasang badan

Baca Selengkapnya
Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, DPR Desak Kapolri Tertibkan Penggunaan Senjata Polisi
Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, DPR Desak Kapolri Tertibkan Penggunaan Senjata Polisi

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sikap Kapolres Semarang Minta Maaf di DPR
VIDEO: Sikap Kapolres Semarang Minta Maaf di DPR "Anggota Teledor Pakai Senpi, Saya Siap Dievaluasi"

Kombes Pol Irwan meminta maaf kepada keluarga korban dan siap bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat anggotanya

Baca Selengkapnya