Ini respon Istana tanggapi #ShameOnYouJokowi usai naikkan BBM
Merdeka.com - Istana menanggapi respon masyarakat atas kenaikan harga BBM tadi malam oleh Presiden Jokowi. Di media sosial, sejumlah hastag #ShameonYouJokowi dan #SalamGigitJari memenuhi timeline hingga saat ini.
Menurut Sekretaris Negara Andi Widjajanto, hastag tersebut merupakan reaksi luar biasa atas berjalannya demokrasi di negeri ini.
"Itulah luar biasanya demokrasi. Senang sekali, prosesnya dinamis, bisa kami pahami. Ada pendapat lain yang seperti apa yang muncul tentang kebijakan strategis pertama pak Jokowi," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/11).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Andi mengatakan Jokowi memperhatikan reaksi rakyat yang memprotes kebijakan pemerintahannya. Namun, Jokowi tidak meresponnya, seperti memerintahkan menteri terkait untuk mengatasi gelombang protes itu.
"Tidak (respon), apa yang terjadi hanya diperhatikan saja," ujarnya.
Andi mengatakan Presiden Jokowi tidak mungkin memuaskan semua orang. Mau tidak mau, Jokowi harus memutuskan kenaikan bbm tersebut demi kemajuan perekonomian Indonesia di masa mendatang.
"Seperti kata Presiden tidak mungkin kami puaskan semua orang ini keputusan sulit. Pak Jokowi tidak ingin menunda-nunda karena pengaruh ke anggaran belanja sangat signifikan," ujar Andi.
Usai pengumuman, Jokowi justru meminta kepada menteri-menteri terkait untuk memastikan efektivitas 3 Kartu Sakti, KIS, KIP dan KKS. Kata Andi, Jokowi ingin memastikan rakyat dapat perlindungan sosial atas dampak kenaikan harga BBM ini.
"Hanya minta menteri teknis, terutama yang berkewajiban salurkan perlindungan sosial memastikan dari 18 November sampai 2 Desember dalam bentuk KPS atau KKS, KIS dan KKP betul-betul mendapatkan program yang sudah dirancang," ujarnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Iriana serta Wapres Ma'ruf Amin dan Istri menyaksikan anak buahnya itu berbusana batik dan berjalan di atas panggung.
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca Selengkapnya