Mendobrak pakem, Slamet Gundono dalang kontroversial
Merdeka.com - Gundono dilahirkan dari keluarga dalang di Tegal Jawa Tengah. Masa kecil Gundono dihabiskan di kampung halaman dengan menjadi siswa pesantren. Selepas SMA Gundono sempat menimba ilmu di Jurusan Teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Sebelum lulus, Gundono pindah ke Jurusan Pedalangan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (InstItut Seni Indonesia Surakarta) hingga lulus. Gundono mulai berkiprah sebagai dalang dan seniman kreatif sejak 1995. Sosoknya yang selalu kritis sempat menggegerkan dunia pewayangan.
Di masa orde baru, saat digelar festival dalang di Solo, untuk memperingati 50 tahun Indonesia Merdeka, Gundono justru menyajikan tampilan kontroversial. Jika dalang lain tampil sesuai pakem, maka dia justru sebaliknya.
-
Apa itu Gambus Selodang? Alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik mirip gitar ini sudah menjadi identitas kebudayaan Melayu yang berkembang di daerah Riau. Gambus Selodang, Indahnya Lantunan Musik Melayu Riau Penuh Makna Filosofis Setiap kebudayaan di Indonesia tidak lepas dari kesenian tradisional yang amat kaya dan beragam.
-
Bagaimana Galang terkenal? Namanya kini terkenang dalam lirik sebuah lagu ciptaan musisi terkenal Indonesia.
-
Siapa yang memainkan Gambus Selodang? Pada zaman dahulu, orang tua dan pemuda kerap berkumpul bersama lalu memetik gambus di malam hari.
-
Siapa yang bisa dikritik pakai sindiran? Berikut ini kumpulan kata kata singgung pacar yang bisa membuatnya lebih peka:
-
Bagaimana cara artis Pandawa Lima menunjukkan penampilan yang berbeda? 'Ide kita memang ingin mengantarkan pak Prabowo dan mas Gibran ke KPU dgn ikon Pandawa Lima, idenya spontanitas karena mas Gibran anak muda jadi kita menunjukkan penampilan yang berbeda,' ujar Rasheed Ali di kesempatan tersebut.
-
Apa yang membuat Gombloh berbeda dari penyanyi lainnya? Ia dikenal sebagai seniman nyentrik. Gombloh bukanlah nama yang asing dalam sejarah blantika musik di Indonesia. Pria kelahiran Jombang Jawa Timur ini dikenal sebagai penyanyi berkepribadian nyentrik.
Akibat ulahnya tersebut, sempat menimbulkan perdebatan panjang antara panitia, juri, pengamat, hingga khalayak umum. Beberapa tokoh bahkan memberikan dukungan. Di antaranya seniman besar seperti Umar Kayam, Gunawan Mohamad, Murtidjono dan Halim HD.
Saat itu Gundono menampilkan lakon tentang kehidupan sosok Karna. Dalam cerita 'pergelaran wayang kulit garap' tersebut, Gundono memadukan berbagai disiplin seni, baik seni panggung tradisional, teater modern, tari, musik, hingga seni rupa.
Selain dunia wayang, Gundono juga sering tampil dalam panggung tari, panggung drama, hingga pentas keliling untuk menjadi pencerita bagi anak-anak. Kontroversi yang sering dihadirkan dalam menggelar pertunjukan itu membuat beberapa kalangan memberikan apresiasi.
Berbagai penghargaan pun diterima Gundono, di antaranya adalah Prince Claus Award pada 2005 yang diberikan oleh Prince Claus Fund untuk Kebudayaan dan Perkembangan kepada seniman, pemikir, lembaga kebudayaan di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sufmi Dasco Ahmad menanggapi sindiran gimmick paslon Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaLangkah politik Budiman Sudjatmiko mendukung Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaBudiman dikenal sebagai aktivis yang getol menentang Orde Baru era Presiden Soeharto.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Budiman Sudjatmiko memutuskan mendukung Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, dia pun menyinggung soal Gibran yang menyebut nama Wakil Ketua Timnas AMIN Thomas Trikasih Lembong.
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar tidak mempersoalkan dukungan diberikan kepada Prabowo, melainkan menyoroti sikap inkonsisteni purnawirawan jenderal TNI tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut dinarasikan ada seorang pemuka agama yang memimpin jemaah tertentu
Baca SelengkapnyaDalam debat, Prabowo tampil dengan jati dirinya berbeda dari yang biasa dikenal.
Baca SelengkapnyaAda hal lain yang mengejutkan saat Panji Gumilang mendatangi Bareskrim untuk pertama kalinya menjalani pemeriksaan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menilai apa yang dipertanyakan Gibran dalam debat tidak substantif.
Baca Selengkapnya