Ini Sebaran 9 Korban Pembunuhan Berantai Dukun Aki
Merdeka.com - Polda Metro Jaya mengungkap sepak terjang tiga tersangka pembunuhan berantai berkedok supranatural atau 'Serial Killer Supranatural'. Ketiga tersangka yakni: Wowon Erawan alias Aki; Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin, diduga telah menghabisi sekurangnya sembilan korban.
Para korban pembunuhan itu tersebar di sejumlah lokasi. Di Bekasi tiga orang, Cianjur empat orang, Garut satu, dan satu orang masih dalam pencarian.
Kasus ini terungkap setelah penemuan lima orang yang tidak sadarkan diri di Bantargebang, Bekasi. "Awal, tiga korban meninggal, satu korban Neng Ayu (5) selamat dirawat, yang satu minum racun juga ternyata sengaja, ternyata ini juga tersangka (M Dede)," jelas Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, akhirnya ditemukan dua alat bukti yang menunjukkan bahwa kematian ketiga korban di Bekasi, Ai Maimunah (40); Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16), merupakan skenario pembunuhan berencana.
6 Korban Dibunuh di Luar Bekasi
Penyidik kemudian meringkus Dukun Aki dan Duloh di Cianjur. M Dede yang tengah dirawat akibat keracunan juga diketahui ikut terlibat dalam aksi pembunuhan bersama Aki.
"Ternyata kami temuan fakta baru, ada korban lain sebelum TKP Bekasi. Kami dapatkan kesaksian dari salah satu keluarga tersangka. 'Saya juga hampir dibunuh dan melarikan diri kemudian '," ucap Hengki.
"Pengakuan tersangka, mereka sudah bunuh 6 orang di luar TKP Bekasi. saat ini sedang kami selidiki," tambah Hengki.
Berikut daftar enam korban di luar TKP Pembunuhan di Bekasi, yakni empat orang yang ditemukan di tiga lubang di Cianjur, di antaranya Bayu (di lubang pertama), Noneng dan Wiwik ( di lubang kedua), dan Farida (di lubang ketiga).
Satu korban lagi sedang berupaya diungkapkan identitasnya. Korban sempat dihanyutkan ke laut namun ditemukan warga dan akhirnya dimakamkan di Garut. Lalu, ada satu korban lagi yang masih dalam pencarian.
"Ini terus kami selidiki secara berkesinambungan. Karena dari beberapa saksi yang menyatakan 'masih ada teman kami belum jelas di mana', penyelidikan belum selesai. Kami akan telusuri korban penipuan dan lain orangnya ada di mana, apakah di luar negeri atau di dalam," ucap Hengki.
Sebagian Besar Korban Masih Keluarga
Dari total sembilan korban yang dibunuh oleh tiga tersangka, sebagian besar berasal dari keluarga para tersangka. "Istrinya, mertuanya, anaknya. Tapi di sisi lain ada 6 korban meninggal di luar TKP Bekasi adalah TKW yang kirimkan uangnya kepada tersangka," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkap motif dibalik kasus tiga tersangka meracuni sekeluarga di Bekasi. Pelaku menganggap para korban berbahaya, karena mengetahui penipuan mereka.
"Para pelaku mengaku melakukan perjalanan perjuangan pembunuhan. Ternyata korban dibunuh karena para tersangka melakukan tindak pidana lain," kata Fadil saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1).
Ketiga tersangka yakni: Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin memutuskan menghabisi nyawa kelima korban demi menutupi penipuan berkedok supranatural meraih kekayaan dari para tersangka.
"Jadi perjalanan pembunuhan ending-nya ambil uang dari orang yang terpedaya. Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup, setelah korban serahkan harta benda, lalu dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui," jelasnya.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 dan Pasal 339 KUHP. Mereka terancam pidana penjara maksimal hukuman mati.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Majelis hakim memberikan waktu dua minggu untuk ketiga terdakwa menyusun pleidoi.
Baca SelengkapnyaVonis hakim terhadap ketiga terdakwa itu lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi tewas karena diracun oleh terdakwa pada 12 Januari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAhrie berharap partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi agar proses pencarian tiga buronan mendapat titik terang.
Baca SelengkapnyaWowon, Solihin dan Dede merupakan pelaku pembunuhan berantai di Kota Bekasi dan Cianjur.
Baca Selengkapnya"Belum selesai? Kerjanya apa? Sampai lima kali loh, ini sudah sebulan lebih? Sudah yang kelima kali ini," kata hakim ketua.
Baca SelengkapnyaKejanggalan bermula saat polisi menetapkan tiga orang sebagai DPO dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon
Baca SelengkapnyaBagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.
Baca SelengkapnyaAlasan kubu Pegi Setiawan mendorong gelar perkara ulang karena menilai terjadi kejanggalan terkait penanganan perkara tersebut.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaRekonstruksi dilakukan guna mencocokkan keterangan sebelum proses tahap pelimpahan berkas tersangka ke oditur militer pekan ini.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca Selengkapnya