Ini sejarah tentang Lanud Iskandar Pangkalanbun
Merdeka.com - Saat puing AirAsia QZ8501 ditemukan di Selat Karimata, perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, pada 30 Desember 2014, fokus pencarian yang sebelumnya ada di Belitung Timur berpindah.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo kemudian memutuskan Landasan Udara Iskandar menjadi titik evakuasi terdekat setelah jasad penumpang dan puing ditemukan.
Sejak hari itu pula, suasana Lanud Iskandar berubah 180 derajat. Landasan milik TNI AU itu selalu ramai orang, tak hanya tim SAR dan media, terlihat pula warga sekitar yang bolak balik datang.
-
Siapa Teuku Iskandar? Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Dimana Sultan Iskandar Muda memimpin? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda memimpin? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh. Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
Namun, tahukah anda sejarah kecil tentang Lanud Iskandar?
Dilansir dari website lanudiskandar.blogspot.com menuturkan bahwa Lanud Iskandar bukanlah sebuah Lanud Induk yang memiliki skuadron-skuadron udara yang dilengkapi Alutsista canggih, besar dan modern dengan jumlah personel memadai, namun Lanud Iskandar adalah sebuah pangkalan type "D" yang merupakan bagian integral dari Pangkalan TNI AU.
Sehingga Lanud Iskandar dalam melaksanakan pembinaan dan pengoperasian di bawah perintah Koopsau II yang berkedudukan di propinsi Kalimantan Tengah tepatnya di Pangkalanbun Kabupaten Kotawaringin Barat.
Nama Iskandar memang tidak sebesar nama-nama seperti Iswahjudi, Halim Perdanakusuma, Agustinus Adisutjipto, Abdulrachman Saleh yang telah diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI AU (Lanud) di Pulau Jawa. Akan tetapi kalau dilihat dari sejarah perjuangan yang telah diberikan kepada rakyat Indonesia, maka sosok Iskandar merupakan putera daerah yang lahir pada tanggal 11 Juli 1928 di Jemras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, tentunya tidak kalah besarnya, dengan pengabdian para pejuang lainnya sesuai dengan kemampuan pada saat itu. Sehingga perjuangannya memiliki arti tersendiri bagi masyarakat di daerah Kalimantan Tengah dan sekitarnya.
Tidak sedikit juga dijumpai ada beberapa pejabat ataupun anggota TNI AU yang masih sering keliru dalam menyebutkan atau mengirim surat-surat keperluan administrasi ke Lanud Iskandar dengan alamat Lanud Iskandar Muda atau Lanud Iskandarsyah di Palangka Raya.
Pangkalan TNI AU Iskandar merupakan upaya TNI AU untuk mengenang para pahlawan yang telah berbakti kepada bangsa dan Negara, TNI AU khususnya. Pahlawan Iskandar adalah seorang putera daerah Kotawaringin, termasuk tiga belas (13) anggota tim Pasukan Para Komando yang untuk mengenang jasa kepahlawanannya, selanjutnya namanya diabadikan pada Pangkalan TNI AU sebagai hari lahirnya Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Korpaskhasau).
Untuk mengenang sejarah Operasi Linud AURI pertama oleh Pasukan Payung Pertamanya itu, maka pada tanggal 9 April 1978 telah diresmikan oleh Pangkodau III Marsma TNI Sutiharsono.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasa cinta terhadap seseorang selalu dibuktikan dengan perjuangan yang nyata. Sama seperti halnya bangunan di Kota Banda Aceh ini.
Baca SelengkapnyaBerkat jasanya yang begitu besar untuk Aceh, Pemerintah Indonesia menetapkan Sultan Iskandar Muda sebagai Pahlawan Nasional.
Baca SelengkapnyaBerkat jasa-jasanya semasa hidup, nama KS Tubun diabadikan sebagai nama kapal perang hingga jalan.
Baca SelengkapnyaSalah satu figur pahlawan legendaris dari Pulau Bintan yang berjasa melindungi tanah kelahirannya dari jajahan bangsa Portugis.
Baca SelengkapnyaSejak usia 5 tahun Sultan Iskandar sudah mengajarinya cara menavigasi dan membersihkan mesin pesawat.
Baca SelengkapnyaPraka Mohammad Sugeng adalah nama prajurit TNI yang gugur dalam pertempuran di Papua. Namanya dikenang untuk lapangan tembak di Bandung.
Baca SelengkapnyaSultan Syarif Kasim II menduduki kekuasaan Kesultanan Siak saat usianya 16 tahun. Selain jadi raja termuda, dirinya juga menjadi raja terakhir.
Baca SelengkapnyaSetelah penantian yang lama, akhirnya warga Riau bisa menikmati lift setinggi 73 meter di puncak Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.
Baca SelengkapnyaNama Lanud Sulaiman diambil dari seorang prajurit AURI yang gugur karena kecelakaan pesawat di Kiaracondong.
Baca SelengkapnyaKetika melawan Belanda, Radin Intan II dikenal sebagai sosok pemimpin panglima perang di usianya yang masih 16 tahun.
Baca SelengkapnyaMeski dari golongan orang kaya, sosok asal Sumatera Barat ini tak ragu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa sempat ikut berperang untuk membela Kadipaten Banyumas dalam peristiwa Perang Jenar.
Baca Selengkapnya