Ini senapan buatan Pindad yang kini diburu negara-negara asing
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) sukses mempertahankan gelar juara umum di ajang lomba menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang digelar di Puckapunyal Millitary Range, Victoria, Australia. Yang lebih membanggakan, TNI hanya menggunakan senapan buatan dalam negeri, yakni Senapan Serbu (SS)-2v4.
Tak lama usai menjuarai lomba menembak tingkat internasional itu, senapan yang buatan PT Pindad langsung diminati banyak negara. Pembelian bukan hanya senapan saja, tapi lisensinya juga. Sejauh ini, yang sudah mengonfirmasi yaitu Laos.
"Sudah beberapa yang mengatakan berminat, bahkan sudah ada yang lisensi senjata," kata Silmy di Ruang Serba Guna Mabes AD, Jalan Veteran nomor 5 Jakarta Pusat, Rabu (25/5).
-
Siapa mitra TCL di dunia? TCL merupakan mitra resmi FIBA dalam menghadirkan bola basket ke penggemar melalui teknologi dan produk terbaru mereka.
-
Bagaimana sejarah PT Pindad? Didirikan Daendels di Surabaya Pada 1808 Mengutip laman resmi Pindad, kehadiran perusahaan tersebut tidak terlepas dari masa berkecamuknya perang kolonial yang terjadi di Indonesia.
-
Kenapa Kementerian ATR menyerahkan sertifikat PLBN? Menurut Menteri ATR/Kepala BPN, berdaulat atau tidaknya sebuah negara dapat tercermin dari bagaimana pengelolaan wilayah perbatasannya. Oleh sebab itu, Kementerian ATR/BPN hadir memberikan kepastian hukum hak atas tanah berupa sertifikat tanah di wilayah tersebut.
-
Mengapa Kementerian ATR berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk sertifikat elektronik? Tak hanya sampai di situ, ia menuturkan untuk menjadikan sertifikat tanah elektronik dapat digunakan untuk alat pembuktian yang sah, Kementerian ATR/BPN perlu berkoordinasi dengan berbagai pihak hingga terbentuklah sistem layanan sertipikat tanah elektronik.
-
Siapa yang menerima sertifikat PLBN dari Kementerian ATR? Kedua Sertifikat Hak Pakai tersebut diberikan kepada Badan Nasional Pengelola Perbatasan yang diwakili oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur, Kementerian PUPR, Rozali Indra Saputra.
-
Kenapa ATR/BPN membuat website ppid.atrbpn.go.id? Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berkomitmen dalam mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait pertanahan dan tata ruang.
Bahkan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Mulyono mengungkap keunggulan kontingen menembak TNI AD yang menyabet gelar juara tingkat internasional. Di samping proses rekrutmen, senjata buatan anak bangsa menjadi salah satu faktor utamanya.
"Pelatihan untuk AASAM ini kita tunjuk Pangkostrad. Jadi saya berterimakasih, telah melakukan seleksi dengan baik sehingga kita mendapatkan penembak yang bagus. Kedua, terkait senjata. Kita boleh berbangga, senjata yang kita pakai dua tahun ini adalah senjata bikinan dalam negeri artinya kita tidak kalah dengan negera-negara lain," ungkap Mulyono di Ruang Serba Guna Mabes AD, Jalan Veteran nomor 5 Jakarta Pusat, Rabu (25/5).
Seperti apa senapan SS2v4 yang dipakai TNI AD di ajang tersebut?
SS2 merupakan senapan serbu versi terbaru yang dibuat PT Pindad. Senapan ini diluncurkan sejak 2006 untuk menggantikan SS1.
Pembuatan senapan ini tak lepas dari permintaan TNI untuk menciptakan senapan serbu yang lebih akurat dan lebih ringan. Seperti halnya SS1, senapan ini bekerja dengan sistem kerja gas, dengan tembakan yang dipilih serta pengumpanan magasen.
Berbeda dengan SS1, SS2 memiliki beberapa keunggulan, yakni hentakan yang kecil saat penembakan berkat adanya karet buffer di bagian belakang. Penutup bentuk bulat dengan bentuk gigi untuk penguncian dalam penyambung laras. Ekoran maupun rumah mekanik terbuat dari alumunium panduan. Keduanya disambung dengan dua buah pena yang dapat dibuka untuk pembongkaran dan pemeliharaan.
Laras SS2 memiliki enam alur dengan putaran 178 mm, dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan ke belakang. Pembidikan melalui lubang pada pisir yang dapat diatur elevasi maupun azimutnya untuk meningkatkan ketelitian. Mode tembakan adalah tembakan tunggal, otomatis penuh seta posisi terkunci (safe). Seperti halnya SS1, SS2 dibuat dalam empat varian yaitu varian (SS2-V2), ( SS2 V4), dan (SS2-V5).
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm sesuai standar NATO. SS2 memiliki berat kosong 3,2 kg. Sejak dibuat, SS2 sudah memiliki beberapa versi, yakni standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2 dan para-sniper SS2-V4) sekarang ini juga tersedia dalam subcompact versi SS2-V5, yang dikenalkan pada 2008.
Kecepatan menembaknya antara 675-725 rpm dengan jarak efektif mencapai 500 meter. SS2v4 menggunakan iron sigths untuk membidik musuh, tapi juga bisa menggunakan optical sights karena sudah dilengkapi picatinny rail. Optical sight fitur standar untuk varian ini.
Senapan varian ini banyak digunakan oleh pasukan elite TNI, salah satunya Kostrad. Sedangkan Kopassus memilih menggunakan SS2-V5C dengan laras yang lebih pendek.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri kendaraan taktis Maung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Erick Thohir.
Baca Selengkapnyadipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).
Baca SelengkapnyaAlutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono mendampingi Panglima AB Australia General Angus Campbell saat berkunjung ke PT Pindad pada Rabu (5/7) lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Baca SelengkapnyaDari data yang dipaparkan, senjata Israel yang masuk ke Indoesia terjadi pada Oktober 2020 dengan total USD 1,28 juta.
Baca SelengkapnyaDari puluhan senjata dibongkar polisi dan TNI itu, beberapa senjata di antaranya merupakan hasil modifikasi.
Baca SelengkapnyaSenjata tersebut untuk perlindungan diri anggota ketika menghadapi ancaman kejahatan dan mengamankan pelaku kejahatan.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap kasus jual beli Senpi ilegal.
Baca SelengkapnyaKapal patroli lepas pantai (OPV) itu buatan galangan kapal Italia Fincantieri.
Baca Selengkapnya