Ini skenario TNI AL angkat ekor pesawat AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Tim penyelam TNI AL yang diberangkatkan untuk mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 berjumlah tujuh orang. Tim diberangkatkan dengan menggunakan KRI Ahmad Yani-351.
Kadislambair Koarmatim Letkol Laut (T) Erwin C. Gora selaku Komandan Satgas memaparkan sekilas tentang rencana proses pengangkatan badan pesawat AirAsia QZ8501.
Kadislambair mengatakan bahwa setelah berada di atas lokasi badan pesawat, maka tim akan menurunkan beberapa penyelam untuk memasang tali-tali pengikat dan segel ke badan pesawat.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Dimana paus pilot terdampar? Lebih dari 30 paus pilot terdampar di pantai Selandia Baru dan berhasil diselamatkan pada 25 November 2024.
Setelah tali-tali dan segel terpasang dengan sempurna baik ke badan pesawat maupun ke 'lifting bag', maka proses pengapungan siap dilaksanakan dengan menggunakan kompresor tekanan rendah yang terhubung dengan lifting bag.
"Setelah badan pesawat terapung, selanjutnya akan dievakuasi dengan alat yang lain, seperti crane dan tongkang untuk selanjutnya dievakuasi ke Pangkalan Bun," kata Erwin dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jumat (9/1).
Sebelumnya, TNI AL dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengirim tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), dengan membawa alat untuk mengangkat badan pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut.
"Tim penyelam tersebut terbagi dalam dua pemberangkatan," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan tertulis.
Tim pertama, kata dia, berjumlah delapan orang yang dipimpin Kapten Laut (P) Saiful Apriyanto yang diberangkatkan dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, menggunakan pesawat CN235 milik TNI Angkatan Laut.
Tim tersebut, lanjut Maman, membawa peralatan yang mampu mengangkat badan pesawat dari dasar laut. Alat yang bernama 'lifting bag' tersebut mampu mengangkat badan pesawat dengan berat lebih dari 110 ton, dengan rincian 'lifting bag' 35 ton dua buah, 10 ton tiga buah, lima ton dua buah, dua ton satu buah dan 500 kg empat buah, serta beberapa pengikat, segel dan beberapa perlengkapan lainnya.
Sedangkan peralatan lainnya diberangkatkan dari Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, menggunakan KRI Ahmad Yani-351 yang dikomandani Letkol Laut (P) Muhamad Riza.
Peralatan yang dibawa KRI Ahmad Yani-351 di antaranya kompresor tekanan tinggi yang berfungsi untuk mengisi tabung selam sebanyak dua unit, MK-27 untuk penyelaman dalam, sebanyak dua unit, kompresor tekanan rendah untuk mengisi 'lifting bag' dalam proses pengapungan sebanyak satu unit, air bank dan perlengkapan selam lainnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu pesawat intai Boeing 737 dari Skuadron Udara 5 Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin dikerahkan untuk berpatroli di wilayah udara Jakarta
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaAksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca SelengkapnyaHelikopter nomor 8 itu disiram menggunakan air kembang dan prosesi pecah kendi.
Baca SelengkapnyaTNI AU mengerahkan jet tempur dan helikopter dengan senapan mesin dalam operasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial video diduga pesawat jatuh. Pesawat tersebut terlihat seperti diselimuti kobaran api di bagian badan pesawat.
Baca SelengkapnyaDeretan pesawat tempur TNI AU yang dikerahkan untuk mengawal Jokowi adalah 4 unit F-16 Fighting Falcon, 3 unit T-50i Golden Eagle, dan 1 unit Sukhoi SU-30 MK2.
Baca SelengkapnyaHeli yang tersangkut tali layang-layang itu mengangkut dua penumpang dengan rute JAG Heliport-Nusa Dua-GWK-Uluwatu-JAG Heliport.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Asisten Potensi Dirgantara TNI Angkatan Udara (Aspotdirga) KASAU, Marsda TNI Andi Wijaya.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaEMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan anti perang gerilya.
Baca SelengkapnyaMayor Kresna bertugas membawa bendera pusaka merah putih dan teks proklamasi dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju IKN.
Baca Selengkapnya