Ini Skizofrenia yang buat Brigadir Petrus tega bunuh 2 anaknya
Merdeka.com - Anggota satuan intelkam Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus yang tega membunuh dua anak kandungnya sendiri diduga mengidap penyakit skizofrenia. Manusia normal, dinilai tak mungkin tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri dengan cara memutilasi.
Berdasarkan pengakuannya, pelaku melakukan perbuatan keji itu berdasar suruhan suara gaib. Saat sedang tertidur lelap, kedua buah hatinya dibunuh di kediaman mereka di asrama Polres Melawi, Gang Darul Falah, Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Melawi.
Dalam penyelidikan sementara, Brigadir Petrus diketahui kerap marah dan tak menyesali perbuatannya. Dalam ilmu psikologi, perilaku tersebut hampir berdekatan dengan ciri seseorang mengidap skizofrenia.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Apa itu sindrom skizofrenia? Sindrom skizofrenia adalah gangguan mental serius di mana penderitanya kesulitas menafsirkan realitas secara normal.
-
Apa saja ciri psikopat pada anak? Salah satu tanda psikopat pada anak adalah kurangnya empati. Anak-anak dengan tanda-tanda psikopat sering kali tampak tidak peduli terhadap perasaan atau penderitaan orang lain.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Apa saja tanda-tanda gejala psikosis? Gejala Psikotik Mungkin ada beberapa gejala utama yang khas untuk gangguan psikotik. Beberapa di antaranya adalah: 1. HalusinasiOrang dengan gangguan psikotik mungkin mengalami sensasi atau persepsi yang tidak nyata. Halusinasi dapat berupa penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, atau perasaan yang tidak nyata.2. DelusiSeseorang dengan gangguan psikotik mungkin memiliki keyakinan yang tidak masuk akal atau tidak nyata. Delusi dapat melibatkan keyakinan bahwa mereka diberi pengawasan, diancam, atau memiliki kekuatan khusus, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan ini. 3. Gangguan pemikiranPemikiran yang terganggu atau tidak teratur dapat menjadi gejala psikotik. Orang dengan gangguan psikotik mungkin mengalami kesulitan mempertahankan aliran pikiran yang konsisten, atau dapat terjebak dalam pemikiran yang tidak masuk akal atau repetitif.4. Gangguan emosiPsikosis juga dapat memengaruhi suasana hati seseorang. Seseorang mungkin mengalami perubahan tiba-tiba dalam emosi, termasuk kecemasan, depresi, atau kegelisahan yang intens. 5. Gangguan perilakuPsikosis dapat memengaruhi perilaku seseorang menjadi aneh atau tidak sesuai dengan norma sosial. Mereka mungkin menjadi agresif, mencurigai orang lain, atau menarik diri dari hubungan sosial.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
Lalu apa sebenarnya yang dialami Brigadir Petrus?
Menurut psikolog forensik dari UGM, Reza Indragiri, skizofrenia adalah masalah atau gangguan psikologis terberat. Pada level terberat ini, seseorang yang mengidap skozofernia sudah kehilangan kontak dengan realitas atau kesadarannya.
"Pada level ini (terberat) yang bersangkutan sudah kehilangan kontak dengan realitas," kata Reza ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (1/3).
Adapun gejala skizofrenia, kata dia, tergantung tipe yang diderita seseorang. Misalnya, sering tertawa tanpa sebab atau kerap berperilaku paranoid.
"Ada hebefrenik di mana seseorang terlihat tertawa-tawa (tanpa sebab yang diketahui orang lain atau tertawa tanpa sebab), ada paranoid yang ditandai marah dan curiga yang berlebihan, dan ada katatonik yang ditandai sikap diam dan membeku dalam waktu lama," jelasnya.
Dalam kasus Brigadir Petrus, Reza menduga, pelaku mengidap skizofrenia jenis paranoid. Jenis ini, kata dia, paling berbahaya bagi orang lain.
"Semua tipe bisa membahayakan diri yang bersangkutan. Tapi yang membahayakan bagi diri orang lain utamanya adalah skizofrenia paranoid. Brigadir Petrus bisa jadi (mengidap) skizofrenia paranoid," tutur Reza.
Tak hanya menghubungkan gejala yang ada pada Brigadir Petrus, menurut Reza, di sisi lain mengingatkan perlunya mendalami riwayat klinis sang pelaku. Hal ini, kata dia, diperlukan untuk mengubungkan perilaku dan gejala yang ada. Bisa jadi ada sebab lain yang melatari motif Brigadir Petrus.
"Cek untuk pastikan (di bawah) pengaruh narkoba. Cek semua," tandas Reza.
Diketahui, Petrus tega menghabisi nyawa dua anak kandungnya, Jumat (26/2) dini hari. Kini Petrus dimasukkan ke sel Polres Melawi.
Keterangan diperoleh merdeka.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.15 WIB, di kediaman Petrus, di asrama Polres Melawi, Gang Darul Falah, Desa Faal, Kecamatan Nanga Pinoh.
Istri Petrus, Windri, pada saat itu terbangun dari tidurnya. Dia melihat Petrus berdiri di depannya sambil memegang parang sembari mengatakan 'mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah, maafkan Papa ya dik'.
Petrus juga berniat membunuh Windri. Namun Windri berhasil kabur, setelah meminta Petrus mengambilkan air minum terlebih dulu.
Sebelum kabur, Windri sempat melihat jasad kedua anaknya yang dalam kondisi mengenaskan. Windri kemudian bergegas keluar rumah, melapor, dan meminta pertolongan ke penghuni asrama lainnya. Tak lama, Petrus lantas menyerahkan diri usai membunuh anaknya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaMemiliki ketergantungan dengan obat-obatan terlarang, pria asal Palembang ini mengidap penyakit skizofrenia. Ada sebuah fakta menyentuh hati yang terungkap.
Baca SelengkapnyaPolisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSkizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi di Burgundy Residence
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaSelain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPanca sempat menjalaninya di Mabes Polri dan Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaBocah tersebut ditemukan dengan luka 20 tusukan, salah satunya di bagian dada sebelah kiri
Baca Selengkapnya