Ini solusi Wagub Djarot agar kompleks Kodamar TNI AL tak banjir lagi
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, penyebab utama banjir di Kompleks Kodamar TNI AL akibat meluapnya danau yang tak jauh dari komplek itu. Terlebih lagi hanya ada 2 pompa dari 3 pompa air yang berfungsi.
"Di sini ada 3 pompa. Tapi ternyata hanya 2 yang jalan yang satunya tidak berjalan. Seharusnya ada 3 pompa, jalan dua, satu istirahat ditambah dari damkar dan satu mobile," kata Djarot di Komplek Kodamar, Jakarta, Rabu (11/2).
Djarot mengungkapkan, posisi Kompleks Kodamar ini memang rendah, untuk itu salah satu cara agar daerah ini tak banjir lagi yakni dengan pengerukan atau pendalaman danau yang terletak sekitar 100 meter dari pintu masuk utama kompleks tersebut.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Air ini dari danau yang tidak mampu menampung air. Sudah diperdalam cuma tetap luber, untuk itu yang harus dipikirkan ditambah 3 pompa lagi," tandasnya.
"Tergantung kalau misalnya tidak hujan ini cepat. Yang dikhawatirkan hujan datang lagi. Saat danau surut tetap kita kuras sehingga waktu hujan biar ada space menampung air," tegas dia.
Selain harus ada penambahan pompa, dia menilai, juga seharusnya disiapkan gardu listrik terpisah dengan kawasan di sekitar Kodamar.
"Gardu pompa masuk objek vital. Kami akan mengirimkan surat ke PLN biar ada gardu sendiri. Kedua pompa air kita siapkan diesel genset supaya kalau mati genset main," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaDudung mengatakan, apa yang dilakukan Bobby Nasution ini dapat diteladani.
Baca SelengkapnyaMembangun kolam retensi juga menjadi upaya Bobby Nasution menyelesaikan persoalan banjir.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca SelengkapnyaKolam Retensi USU ini dapat menyelamatkan sekitar 600 Kepala Keluarga (KK) yang selama ini terdampak banjir di kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah menyiapkan tindakan termasuk antisipasi kekeringan.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam
Baca Selengkapnya