Ini status haji jemaah yang wafat sebelum wukuf
Merdeka.com - Penyelenggaraan ibadah haji 1437H/2016M sudah bergulir. Jemaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan di Madinah Al Munawwarah dan dalam waktu dekat akan menuju ke Makkah Al Mukarramah.
Berdasarkan data yang dirilis Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes), Senin (15/8), ada 4 jemaah Indonesia yang meninggal di Madinah, yaitu: Khadijah Nur Binti Imam Nurdin (66) dari kloter 4 Embarkasi Aceh (BTJ 04), Martina binti Sabri (47) dari kloter 6 Embarkasi Batam (BTH 06), Siti Nurhayati binti Muhammad Saib (68) dari kloter 2 Embarkasi Aceh (BTJ 02), dan Senen bin Dono Medjo (79) dari kloter 7 Embarkasi Surabaya (SUB 07).
Lantas bagaimana dengan ibadah haji mereka? Kasi Bimbingan Ibadah Daker Makkah Tawwabuddin, Senin (15/8), menjelaskan bahwa berdasarkan Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah No 456 tahun 2015 tentang pedoman pelaksanaan safari wukuf dan badal haji, semua jemaah haji yang meninggal sebelum wukuf akan dibadalhajikan (dihajikan).
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
-
Kenapa banyak jamaah haji meninggal? Menurut Gentur, tingginya angka jemaah haji yang meninggal karena jemaah yang diberangkatkan pada tahun ini rata-rata usia lansia. Selain itu kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem juga berpengaruh terhadap kesehatan jamaah Indonesia.
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Adapun persyaratan jemaah yang akan dibadalkan adalah meninggal setelah masuk di asrama haji embarkasi, meninggal dalam perjalanan di pesawat, meninggal di Arab Saudi sebelum pelaksanaan wukuf.
"Seluruh jemaah yang sudah ada di Saudi dan meninggal sebelum pelaksanaan wukuf, maka akan dibadalhajikan," tegas Tawwab.
Sehubungan dengan itu, Tawwab mengimbau keluarga jemaah haji Indonesia yang wafat dan sesuai persyaratan di atas untuk tidak ragu dan khawatir karena almarhum dan almarhumah akan tetap dibadalkan oleh Pemerintah.
Siapa yang membadalhajikan, Tawwab menjelaskan bahwa Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pada saatnya akan melakukan rekrutmen petugas badal haji sesuai dengan kebutuhan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah yang wafat saat puncak haji, secara keseluruhan ada 40 orang
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (7/7), fase pemulangan jemaah haji gelombang kedua terus berjalan.
Baca Selengkapnya40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaEmpat Jemaah Haji Asal NTT Meninggal Dunia di Makkah
Baca SelengkapnyaSelain jemaah meninggal, belasan calon haji tertunda keberangkatannya
Baca SelengkapnyaLansia pria itu sempat mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong
Baca SelengkapnyaUntuk jemaah hilang saat masa puncak haji yang belum ditemukan hingga kini berjumlah satu orang.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeluruh jemaah haji Indonesia telah kembali ke Tanah Air. Operasional haji resmi berakhir hari ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTotal 77 jemaah, 26 jemaah diketahui meninggal dunia, kemudian 8 jemaah diizinkan pulang ini ke Tanah Air .
Baca SelengkapnyaKemenag melaporkan sebanyak 234 haji Indonesia wafat di Arab Saudi
Baca Selengkapnya