Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Strategi Pemprov Jabar Tangani Wabah Difteri di Garut

Ini Strategi Pemprov Jabar Tangani Wabah Difteri di Garut imunisasi difteri. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat merespons adanya kasus difteri di Kabupaten Garut dengan melakukan imunisasi hingga pelacakan kontak erat. Meski demikian, mereka belum menetapkan wabah ini dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Diketahui, di Kabupaten Garut virus Difteri menyebabkan delapan orang meninggal dunia. Bahkan Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status KLB hingga Oktober 2023.

Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar Rochady menyatakan pihaknya merespons dengan Outbreak Response Immunization (ORI). Semenetara ini, hal itu digelar di lokasi yang sudah terdapat kasus positif, yakni Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut.

Sasarannya, lebih dari 11.000 dari golongan usia 0 hingga 11 bulan, bayi di bawah dua tahun, anak usia sekolah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5.

"Jadi baru kita lakukan di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Pangatikan yang sudah positif, sementara enam daerah lainnya masih dilakukan pemeriksaan sampling di laboratorium," kata Rochady.

"Namun kita kemarin menghadapi kendala cuaca hujan besar, jadi di kecamatan itu baru 800 sasaran yang diimunisasi. Maka dalam seminggu ini kita akan kejar ORI di Kecamatan Pangatikan" ia melanjutkan.

Upaya imunisasi tersebut menurut Rochady, selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, juga pada kasus tertentu untuk mengisolasi penyebaran penyakit agar tidak meluas ke tempat lain.

"Selain itu penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan karena cara penyebaran difteri ini mirip dengan COVID-19 melalui droplet, pemakaian alat makan dan alat-alat lain secara bersamaan," terangnya.

“Jabar tidak menetapkan kasus difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). KLB baru dinyatakan di Kabupatem Garut saja,” kata dia lagi.

Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar Dewi Ambarwati mengatakan, sebagian warga sekitar tidak menyadari penyakit difteri sehingga lalai dalam penanganan pertama. Gejala-gejala umumnya adalah demam dan sakit menelan. Kemudian dilihat di pangkal tenggorokannya ada selaput putih.

“Nah itu harus segera ditangani karena kalau terlambat, racun dari difteri itu bisa sampai ke jantung, dan itulah yang menyebabkan kematian," paparnya.

Untuk enam daerah lain yang terdapat suspek difteri, Dewi menjelaskan, Dinkes Jabar juga melakukan penanganan dengan memberikan Anti Difteri Serum (ADS), pelacakan kontak erat, dan pengambilan sampel dari suspek.

Enam daerah itu adalah Cianjur, Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Bandung Barat, Kota Bogor, dan Sukabumi. Pihaknya tinggal menunggu hasil laboratoriumnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani menjelaskan sempat mendapatkan laporan dua kasus difteri klinis di Kota Bandung. Namun, hasilnya negatif. Artinya belum ditemukan kasus tersebut di Kota Bandung.

Ia memaparkan, difteri bisa dicegah dengan imunisasi DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) pada saat anak usia di bawah satu tahun dan akan diulangi lagi saat usia sekolah. Untuk anak berusia di bawah satu tahun, imunisasi DPT-nya bisa sampai tiga kali, yakni pada saat anak berusia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan. Imunisasi DPT akan diulang lagi di umur 18 bulan, artinya anak sudah memperoleh empat dosis.

"Waktu pandemi memang cakupannya sudah bagus di atas 90 persen. Kemarin pas kita pandemi semua layanan kesehatan dibatasi. Posyandu juga tidak dibuka waktu itu. Sehingga cakupan vaksinasi DPT kita turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ungkapnya.

Baca juga:Dinkes Kota Bandung Minta Warga Waspada Difteri Usai Mewabah di Garut, Kenali Cirinya10 Warga Positif Difteri, Dinkes Garut Mulai Gelar VaksinasiKorban Meninggal Akibat Wabah Difteri di Garut BertambahGarut KLB Difteri, Pemkot Tasikmalaya WaspadaKLB Difteri di Garut, Pemkab Wacanakan Imunisasi Massal (mdk/ray)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal

Difteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.

Baca Selengkapnya
BNPB: Delapan Orang Meninggal Karena Malaria dan DBD di Nias Selatan
BNPB: Delapan Orang Meninggal Karena Malaria dan DBD di Nias Selatan

BNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.

Baca Selengkapnya
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia

Jumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.

Baca Selengkapnya
6 Warga Lebak Meninggal Dunia karena DBD
6 Warga Lebak Meninggal Dunia karena DBD

Penyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.

Baca Selengkapnya
Delapan Korban Banjir dan Longsor Meninggal, Pemprov Sulsel Keluarkan Tanggap Darurat
Delapan Korban Banjir dan Longsor Meninggal, Pemprov Sulsel Keluarkan Tanggap Darurat

Enam kabupaten yang terkena dampak banjir dan longsor adalah Luwu, Enrekang, Wajo, Sidrap, Sinjai, dan Pinrang.

Baca Selengkapnya
3.030 Orang Terjangkit TBC di Lebak Banten,  31 di Antaranya Meninggal
3.030 Orang Terjangkit TBC di Lebak Banten, 31 di Antaranya Meninggal

Pemeriksaan skrining juga dilakukan kepada masyarakat yang mengalami batuk- batuk lebih dari tiga bulan.

Baca Selengkapnya