Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini tanggapan perusahaan penyalur Sri Rabitah hilang ginjal di Qatar

Ini tanggapan perusahaan penyalur Sri Rabitah hilang ginjal di Qatar Sri Rabitah TKI. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Falah Rima Hudaity Bersaudara yang kini berganti nama menjadi PT Panca Banyu Ajisakti adalah perusahaan yang menyalurkan Sri Rabitah bekerja di Doha, Qatar sebagai TKI. Sri kehilangan ginjalnya saat bekerja di Doha, Qatar.

Pihak perusahaan berjanji akan menyelesaikan kasus dugaan pencurian ginjal yang dialami Sri. Muhammad, karyawan PT Falah Rima Hudaity Bersaudara yang kini berubah menjadi PT Panca Banyu Ajisakti, mengatakan perusahaannya berjanji akan menyelesaikan kasus ini.

Dia berjanji pihak perusahaan akan menghubungi keluarga Sri buat menanyakan apa permintaan keluarga, lalu mengonfirmasi ke pihak perwakilan dan ditembuskan ke pihak majikan.

"Ini akan kita tindak lanjuti, jadi permintaan TKI nya seperti apa. Kita langsung konfirmasi ke pihak perwakilan dan ditembuskan ke pihak majikan dan nanti kita lampirkan untuk penyelesaian kasusnya," katanya kepada merdeka.com di kantor PT Panca Banyu Ajisakti, Jakarta, Senin (27/02).

Dia mengatakan, untuk menyelesaikan kasus ini kantor cabang akan melakukan investigasi. Berkas yang didapatkan nanti akan dikonfirmasi ke pihak Imigrasi.

"Dari hasil investigasi dari kantor cabang, kita konfirmasi dari pihak imigrasi," katanya.

Dia belum bisa memastikan berapa lama kira-kira kasus ini akan dapat diselesaikan. Mengingat kasus ini tidak seperti kasus lain yang pernah perusahaan selesaikan, seperti masalah gaji.

"Kita belum bisa memastikan kapan selesai, karena kan kasusnya beda," katanya.

Menurutnya, Sri diberangkatkan ke Qatar berdasarkan rekomendasi dari daerah. Selama ini perusahaan yang memberangkatkan Sri tidak pernah melakukan kontak, Sri juga belum pernah komplain apapun ke perusahaan.

"Belum pernah ada kontak. Sejak awal dari daerah mau dikirim ke Qatar Sri sudah tahu, karena rekomendasi dari daerahnya juga Qatar. Selama Sri di sana belum pernah ada komplain," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengakuan Korban TPPO usai Ginjalnya Diambil di Kamboja: Mudah Lelah, Buang Air jadi Berbusa
Pengakuan Korban TPPO usai Ginjalnya Diambil di Kamboja: Mudah Lelah, Buang Air jadi Berbusa

Korban TPPO menjalani proses transplantasi ginjal di Kamboja pada 25 Juni 2023 atau satu bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Belum Uji Coba, Perusahaan Penggarap Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh Sudah PHK 22 Pegawai
Belum Uji Coba, Perusahaan Penggarap Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh Sudah PHK 22 Pegawai

Aksi PHK bagian restrukturisasi yang dilakukan manajemen baru PT RITS untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan fase operasional proyek MLFF di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ibu Jadi Korban TPPO, Anak Minta Bantuan Kapolri
Ibu Jadi Korban TPPO, Anak Minta Bantuan Kapolri

Laporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.

Baca Selengkapnya
Bantah Ada PHK, Bos Sritex: Karyawan Diliburkan karena Kurang Bahan Baku
Bantah Ada PHK, Bos Sritex: Karyawan Diliburkan karena Kurang Bahan Baku

Sritex memastikan hak-hak karyawan seperti gaji, terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Keluarga Jenazah TKW Asal Muara Enim yang 'Tertahan' di Hongkong Kirim Surat Terbuka ke Jokowi
Keluarga Jenazah TKW Asal Muara Enim yang 'Tertahan' di Hongkong Kirim Surat Terbuka ke Jokowi

Hampir sebulan meninggal, jenazahnya belum bisa dibawa ke Tanah Air dan biaya pemulangan mencapai Rp120 juta.

Baca Selengkapnya
Kisah Ironi Yati Fatima, Pekerja Migran di Malaysia Tewas saat Hamil 9 Bulan
Kisah Ironi Yati Fatima, Pekerja Migran di Malaysia Tewas saat Hamil 9 Bulan

Jasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).

Baca Selengkapnya
Pengakuan Tersangka TPPO Penjualan Ginjal ke Kamboja: Awalnya Jadi Pendonor untuk Bayar Utang
Pengakuan Tersangka TPPO Penjualan Ginjal ke Kamboja: Awalnya Jadi Pendonor untuk Bayar Utang

Hamim, salah seorang tersangka TPPO Penjualan Ginjal ke Kamboja, mengaku menjadi pendonor sebelum mengoordinir orang-orang yang ingin menjual ginjalnya.

Baca Selengkapnya
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan

Baca Selengkapnya
Ayah Mirna Salihin Dipolisikan Eks Pegawai Gara-Gara Tak Bayar Pesangon Rp3,5 Miliar
Ayah Mirna Salihin Dipolisikan Eks Pegawai Gara-Gara Tak Bayar Pesangon Rp3,5 Miliar

Ayah Mirna Salihin dituduh tak membayar uang pesangon karyawannya sebesar Rp3,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Dinyatakan Pailit, Begini Perjalanan Bisnis Produsen Kompor Gas Quantum, Pernah Berjaya di Era 90-an
Dinyatakan Pailit, Begini Perjalanan Bisnis Produsen Kompor Gas Quantum, Pernah Berjaya di Era 90-an

Perusahaan produsen kompor legendaris merek Quantum itu dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada 22 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Ribuan Buruh Anak Usaha PT Sritex Kena PHK
Ribuan Buruh Anak Usaha PT Sritex Kena PHK

Serikat buruh tengah mendata buruh yang terdampak PHK PT Sritex.

Baca Selengkapnya
Operasi Transplantasi Ginjal WNI Korban TPPO Dilakukan di Rumah Sakit Militer Kamboja
Operasi Transplantasi Ginjal WNI Korban TPPO Dilakukan di Rumah Sakit Militer Kamboja

proses transplantasi ginjal para korban dilakukan di Preah Ket Mealea Hospital atau rumah sakit (RS) militer yang berada di Phnom Penh, Kamboja.

Baca Selengkapnya