Ini terobosan baru Komjen Sutarman berantas terorisme
Merdeka.com - Komisaris Jenderal Pol Sutarman memiliki terobosan baru dalam penanganan terorisme di Indonesia. Sutarman yang telah resmi dilantik sebagai Kapolri itu mengatakan telah mengetahui jaringan terorisme hingga sel-sel terkecilnya.
"Terobosan baru rekan-rekan sekalian, jaringan terorisme sudah kita ketahui bersama dan sel-sel terkecil pun kita ketahui," ujarnya usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10).
Dengan begitu, lanjut Sutarman , sebelum teroris bertindak, akan lebih dulu dicegah polisi.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
"Kalau dulu terorisme ini menyerang dulu terjadi pengeboman, terjadi ledakan baru kita tangkap, tapi saat ini kita menangkap mereka dulu sebelum mereka melakukan tindakan kekerasan dan pengeboman seperti itu," ujarnya.
Namun, Sutarman mengatakan akan berhati-hati juga dalam menindak mereka. Sutarman akan bertindak jika teroris itu sudah terbukti memiliki rencana melakukan tindakan kekerasan.
"Tapi saya juga tidak akan menangkap mereka para pelaku terorisme ini bila mereka tidak melakukan aksinya dengan cara-cara yang melanggar hukum. Kalau dia melakukan kegiatan itu dengan cara yang baik tidak ngebom menembak polisi, tidak menyerang, saya kira itu tidak ada pelanggaran hukum," ujarnya.
"Tapi kalau dia sudah menyiapkan perangkat bom, sudah menyiapkan senjatanya, dan dia sudah menargetkan target yang akan dibom maka sebelum dia melakukan peledakan kita sudah tangkap duluan karena apa?" ujar Sutarman .
"Kalau itu sudah terlanjur meledak, maka dampak ekonomi, sosial, dan dampak kepercayaan dunia, terhadap keamanan Indonesia akan kurang, dan itu yang harus kita tangani sekarang, dan kita akan menjaga republik ini tidak terjadi ledakan di manapun," imbuhnya lagi. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaHadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.
Baca Selengkapnya