Ini tulisan Rumah Kaca yang ungkap transaksi politik Samad-PDIP
Merdeka.com - PDI Perjuangan mulai risih dengan kelakuan Ketua KPK, Abraham Samad. Terlebih setelah dia menetapkan calon tunggal Kapolri, Komjen Budi Gunawan, sebagai tersangka secara tiba-tiba.
Tak tinggal diam, PDIP coba membongkar borok pria kelahiran Makasar itu. PDIP yakin menetapan Komjen BG secara tiba-tiba itu sebagai reaksi sakit hati Abraham karena sempat digadang-gadang menjadi wakil presiden yang bakal mendampingi Jokowi di Pilpres 2014 lalu.
Hari ini, Plt Sekjen PDIP Hasto Kristianto, membeberkan pada wartawan seperti apa sebenarnya sepak terjang politik Samad. Tak cuma membongkar, wartawan juga diajak ke suatu tempat yang dulunya sering didatangi Samad saat melobi PDIP untuk posisi wapres.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Apa yang disita KPK di rumah kader PDIP? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Beberapa hari lalu, memang sempat beredar sebuah tulisan panjang yang diunggah Sawito Kartowibowo dalam situs blog Kompasiana. Tulisan itu diunggah pada 17 Januari 2015, sekitar pukul 20.58 WIB.
Dalam tulisan itu, penulis menggambarkan bagaimana aksi sang Ketua KPK melakukan transaksi politik yang begitu gencar untuk mengincar posisi RI 2. Di tulisan yang berjudul 'Rumah Kaca Abraham Samad' turut digambarkan bagaimana getolnya Samad memperjuangkan posisinya itu. Hasto mengonfirmasi apa yang ditulis dalam artikel itu adalah sebuah kebenaran.
Penulis juga menggambarkan, bagaimana girangnya Abraham saat dikabarkan ada peluang menjadi pendamping Jokowi. Sayang, ada pihak yang menolak Abraham Samad dan orang itu adalah Komjen Budi Gunawan.
Dari situlah situasi memanas Abraham dan PDIP dimulai. Abraham tak terima dan mengancam membalaskan kemarahannya.
Berikut tulisan panjang yang sudah dishare lebih dari 1.600 pengguna facebook itu dan dibaca 3471 kali. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait apa saja yang didapat penyidik dari hasil penggeledahan kemarin. Hanya saja tiga koper sempat dibawah keluar.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca SelengkapnyaIndra tidak menjelaskan detail ketika ditanya tentang temuan sejumlah bukti elektronik oleh KPK
Baca SelengkapnyaAdapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca SelengkapnyaSalah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Baca SelengkapnyaNilai total dari keempat unit apartemen tersebut mencapai Rp2.144.000.000.
Baca SelengkapnyaSamad juga menegaskan jika acara diskusi ini mau dibubarkan atau dilarang akan siap melawan
Baca SelengkapnyaSatuan Reserse Kriminal Polres Kota Tangerang akan memeriksa mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.
Baca SelengkapnyaDiduga, dia diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi perjalanan dinas luar daerah (SPPD) fiktif Sekretariat DPRD.
Baca SelengkapnyaHomestay itu milik perorangan yang merupakan ASN dan pejabat di Sekretariat DPRD Provinsi Riau.
Baca Selengkapnya