Ini tuntutan alumni 212 saat demo di depan kantor Facebook
Merdeka.com - Massa mengatasnamakan Aliansi Tolak Kezaliman Facebook berdemo di depan kantor Facebook di Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/1). Sejumlah tokoh memasuki gedung untuk bertemu langsung pengurus Facebook Indonesia.
Pantauan merdeka.com, sekitar pukul 14.46, sekitar 19 orang memasuki gedung perkantoran Capital Place. Mereka menuju lantai 46 tempat Facebook berkantor.
Adapun rombongan dipimpin oleh tokoh Alumni 212, Eggy Sudjana. Serta Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif dan Koordinator aksi, Ali Al Alathos. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, turun langsung menemani rombongan.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Para pengunjuk rasa itu mengaku tidak terima beberapa akun dakwahnya ditutup media sosial besutan Mark Zuckerberg itu. Eggy menuding apa yang telah perusahaan Amerika Serikat itu, telah merenggut kebebasan berpendapat yang dilindungi undang-undang.
"Ini bukan saja mengkhianati proses dakwah tetapi secara UUD 45 telah melanggar pasal 28 untuk menyatakan kebebasan pendapat," ucap Eggy saat berorasi.
Eggy juga menuntut Facebook memberikan klarifikasi mengapa akun-akun tersebut diberangus. Sedangkan, akun yang mereka tuding kampanye LGBT dibiarkan bebas.
"Yang pasti kita protes keras diskriminasi. Misal oleh akun Habib Rizieq semua diblokir," tukas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi menyiapkan skenario pengalihan arus lalu di lintas di sekitar kawasan gedung DPR/MPR Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaMahasiswa menolak praktik politik dinasti dan mengkritisi putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca Selengkapnya