Ini video usai polisi menembaki sekeluarga dalam Honda City
Merdeka.com - Polisi menembaki mobil Honda City warna hitam nomor polisi BG 1488 ON karena kabur saat razia. Ternyata mobil diisi satu keluarga. Mereka bukanlah kawanan penjahat.
Sang pengemudi Diki (30) dikabarkan menghindari razia polisi karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan belum membayar pajak kendaraan bermotor yang menunggak.
Dalam video yang diperoleh merdeka.com, Rabu (19/4), terlihat polisi bersenjata api mengevakuasi korban dari dalam mobil. Masyarakat sudah berkumpul di sekitar lokasi.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Dimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
-
Kenapa keluarga ini mengubur mobil mereka? Keluarga Polara yang tinggal di Desa Padarshinga, Gujarat, menguburkan mobil berusia 18 tahun tersebut. Mereka percaya bahwa mobil itu membawa keberuntungan bagi mereka, sehingga mereka ingin mengucapkan terima kasih sekaligus perpisahan dengan cara yang layak.
Di bagian belakang mobil terlihat lobang akibat ditembus timah panas. Di sisi kanan kacang bagian belakang hancur. Akibat kejadian ini Surini (54) tewas di tempat dengan tiga luka tembakan di dada.
Sementara empat korban lain kritis, masing-masing anak Surini, Dewi (35) tertembak di bahu, Indra (33) tertembak di leher, Novianti (30), bocah Genta (2) terkena tembakan di kepala, dan Diki (30) yang merupakan sopir mobil sekaligus anak angkat korban Surini terluka di perut akibat peluru polisi.
Satu korban, Novianti (30) mengatakan, terdengar suara tembakan dari jarak jauh saat aksi kejar-kejaran. Tembakan itu menyebabkan dia dan lima keluarganya terluka. Bahkan, dia menyaksikan ibu kandungnya, Surini (54) tewas.
Berikut videonya:
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video tersebut, awalnya polisi ingin menghentikan laju pengendara mobil merek Honda warna abu-abu.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca SelengkapnyaSuami terkena luka tembak pada dada sebelah kiri dan istri mengalami luka goresan pada bagian lengan sebelah kiri.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara penganiayaan merupakan ulah perampok.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca SelengkapnyaLetusan senjata di depan Mapolda Lampung bermula saat Tim Resmob sedang melakukan penyelidikan terhadap informasi jual beli mobil
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaBak film action, begini momen mobil polisi kejar-kejaran dengan minibus hingga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaKasus ini telah diselesaikan. Namun kepolisian tetap mempersilahkan kalau ada pihak yang mau membuat laporan terkait kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya diteriaki maling saat ingin menarik mobil sewaan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaWarga Radio Dalam bekerjasama untuk menangkap pencuri motor yang sedang beraksi
Baca Selengkapnya