Ini wajah F-16 Block 52 ID, kekuatan baru TNI AU dari Amerika
Merdeka.com - Akhirnya pesawat F-16 C/D 52ID dalam Proyek 'Peace Bima Sena II' rampung dan segera bergabung menjadi tulang punggung TNI AU.
Indonesia akan memiliki 24 pesawat tempur F-16 setara Block 52. Perinciannya, 5 buah pesawat F-16D (kursi ganda) dan 19 pesawat F-16C kursi tunggal.
Pengadaan 24 pesawat F16 C/D-52ID dalam Proyek 'Peace Bima Sena II' ini merupakan kerjasama antara Pemerintah AS dan Indonesia berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 2012. Pesawat F-16 C/D ini merupakan pesawat bekas hibah dari US Coast Guard yang telah diupgrade menjadi setara Block 52.
-
Apa yang akan didapatkan TNI AU? 'Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua,' kata dia.
-
Apa fungsi F-16 di TNI AU? F-16 adalah pesawat tempur multi peran Bisa digunakan untuk patroli, serangan udara ke darat, pengawalan VVIP, hingga aneka misi pertempuran udara.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Kapan F-16 TNI AU datang? Indonesia membeli 12 pesawat F-16 A/B dari AS dan datang pada tahun 1989.
-
Di mana F-16 TNI AU ditempatkan? Pesawat tempur ini memperkuat Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi di Jawa Timur.
-
Kenapa B-25 menjadi andalan TNI AU? Pesawat ini segera menjalani tugas pertamanya: Menumpas Pemberontakan Republik Maluku Selatan.
Upgrade pesawat dilakukan dengan menambah berbagai perlengkapan. TNI AU mengklaim pesawat ini pun seperti nyaris pesawat baru gres dari pabrik.
"Seluruh pesawat menjalani upgrading dan refurbished rangka serta sistem avionic dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center yang berada di Hill AFB, Odgen, Utah. Rangka pesawat diperkuat, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua sistem lama direkondisi menjadi baru dan system baru ditambahkan agar pesawat lahir kembali siap menjadi pesawat baru dengan kemampuan jauh lebih hebat dari saat kelahirannya," kata Kadispen TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto.
Seperti apa kemampuan tempur burung besi ini? Berikut kisah seputar F-16 C/D 52ID:
Pelatihan khusus para Top Gun TNI AU
Tak cuma memesan pesawat F-16 dari Amerika Serikat. TNI AU juga mengirim para pilotnya berlatih ke sana.Enam instruktur penerbang tempur F-16 A/B Skadron Udara 3 TNI AU saat ini sedang mengikuti latihan konversi pesawat F-16 C/D Block 52ID di Tucson ANG Base Arizona.Di bawah pimpinan Letkol Pnb Firman 'Foxhound' Dwi Cahyono (40 th)? para instruktur penerbang ini menjalani latihan 'Differential Training' F-16 C/D di Tucson Arizona? mulai tanggal 30 Juni hingga 11 juli 2014.Mereka adalah Mayor Pnb Anjar 'Beagle' Legowo (38), Mayor Pnb Bambang 'Bramble' Apriyanto (34). Selain itu Kapten Pnb Pandu 'Hornet' Eka Prayoga (31), Kapten Pnb Anwar 'Weasel' Sovie (30 th) dan Kapten Pnb Bambang 'Sphynx' Yudhistira (30).Merekalah yang kelak akan membawa pulang pesawat terbaru TNI AU ini. Kemudian menjadi instruktur untuk para penerbang tempur TNI AU di Lanud Iswahjudi.
Penerbangan panjang dari AS ke Madiun
Tiga buah pesawat F-16 C/D 52ID pesanan TNI AU telah selesai. Bagaimana membawanya ke Indonesia?Pada 15 Juli mendatang, dua orang penerbang TNI AU akan ikut dalam penerbangan jarak jauh tiga pesawat pertama yang akan dikirim ke Indonesia. Yaitu sebuah pesawat F-16 C (kursi tunggal) dengan nomer ekor TS 1625 dan dua pesawat F-16 D (kursi ganda) dengan nomer ekor TS 1623 dan TS 1621. Selama perjalanan ketiga pesawat akan terbang melintasi Samudera Pasifik dengan? melaksanakan 'air refueling' atau pengisian bahan bakar di udara dari pesawat tanker KC 135 milik USAF. Rencananya penerbangan dimulai dengan take off dari Hill AFB, Utah pada pikul 11.00 menuju Eilsen AFB Alaska (4 jam 23 menit). Selanjutnya tanggal 17 Juli dari Eilsen AFB Alaska menuju Andersen AFB Guam (9 jam 40 menit). Dan leg terakhir tanggal 20 Juli dari Guam langsung menuju Lanud Iswahyudi Madiun ( 5 jam 16 menit). Ketiga pesawat direncanakan akan mendarat di Madiun pada tanggal 20 Juli 2014 pukul 11.16 WIB.
Persenjataan
TNI AU mengklaim, dalam operasi udara niscaya kemampuan pesawat ini cukup handal. Untuk urusan pertempuran udara, mampu membawa rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T (NATO). Lalu rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C.Sedangkan untuk sasaran darat dan perairan, pesawat ini membawa persenjataan kanon 20 mm, bomb standar MK 81/82/83/84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2.Ada juga rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal) dan rudal AGM-88 HARM (anti radar). Peralatan Improved Data Modem Link 16 memungkinkan penerbang? melakukan komunikasi tanpa suara hanya menggunakan komunikasi data dengan pesawat lain atau radar darat, radar laut atau radar terbang.Pesawat juga akan dilengkapi navigation dan targeting pod canggih seperti SniperLitening untuk operasi tempur malam hari, seperti layaknya siang. Di samping itu mampu melaksanakan missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan udara musuh.
Kemampuan dog fight
F-16 C/D Block 52 memiliki sejumlah kelebihan. Baik di persenjataan dan daya jelajah. Lalu adakah kelemahannya dibanding F-16 Block 15 A/B yang kini dimiliki TNI AU?TNI AU mengakui memang pesawat F-16 C/D Block 52 dengan daya dorong lebih besar mampu mengangkut senjata lebih berat dan bisa terbang lebih jauh. Namun dalam close combat atau pertempuran udara jarak pendek maka pesawat F-16 TNI AU memiliki kelincahan yang lebih baik dari F-16 Block 52.Tapi kemenangan di udara tentu tak hanya bergantung pada kelincahan pesawat. Kemampuan pilot dan jenis senjata juga sangat menentukan.Dilengkapi sistem avionic dan senjata udara modern serta kemampuan daya jangkau operasi lebih dari 700 km, maka pesawat ini sudah cukup memadai untuk menghadang penerbangan gelap atau menghantam sasaran. Baik siang atau malam di semua tempat di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita.
Ditempatkan di Madiun dan Pekanbaru
Pesawat-pesawat F-16 C/D-52ID akan melengkapi kekuatan TNI AU di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur, dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru. Menurut pihak TNI AU, kemampuan dan teknologi pesawat ini sudah memadai untuk meningkatkan secara signifikan kemampuan kita dalam manajemen perang udara modern. TNI AU berharap pada saat pesawat tempur masa depan IFX sudah bisa dioperasikan maka bisa menerapkan berbagai prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID ini. Pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan teknologi perang udara modern yang didapat akan membantu kita untuk memperbaiki doktrin dan taktik perang udara untuk menjadi tulang punggung kekuatan dirgantara nasional.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo memborong 24 unit pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat. Lantas, apa saja keunggulan jet tempur buatan Boeing ini? Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaTNI AU adalah salah satu pengguna jet tempur F-16.
Baca SelengkapnyaPesawat tempur F-15EX merupakan versi paling muktahir dari pesawat F-15 yang pernah dibuat oleh Boeing.
Baca SelengkapnyaF-15EX adalah versi jet tempur paling canggih dan hanya digunakan oleh lebih dari setengah lusin negara secara global.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto memborong 24 pesawat jet tempur F-15 EX dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk memberikan bantuan ke rakyat Gaza dan Palestina melalui udara dengan pesawat Hercules.
Baca SelengkapnyaF-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali kedatangan Pesawat C-130J Super Hercules dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam lawatan kerja di Amerika, menyaksikan penandatanganan perjanjian industri pertahanan antara Indonesia dan AS.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca Selengkapnya