Ini yang Dilakukan Bharada E usai Dengar Skenario Pembunuhan Brigadir J
Merdeka.com - Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Bharada E berdialog di rumah Jalan Saguling III No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022. Mereka menyusun siasat jahat menghabisi nyawa Brigadir J.
Ferdy Sambo menginginkan, penyebab kematian Brigadir J dibuat seolah tembak-menembak akibat ulahnya melecehkan Putri Candrawathi. Lokasi eksekusi telah ditentukan yakni di Rumah Dinas, Kompleks Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hal itu diungkapkan Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumui saat diperiksa di persidangan atas kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Sidang digelar di PN Jaksel, Kamis (5/1/2023).
-
Siapa Jenderal Bintang 3 yang pernah gantikan Ferdy Sambo? Jenderal Bintang 3 Polri ini sebelumnya tercatat tengah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Posisinya itu pun kini diserahkan kepada Irjen Abdul Karim. Ya, Syahar Diantono menjabat sebagai Kadiv Propam Polri sejak 8 Agustus 2022. Ia dilantik untuk menggantikan Ferdy Sambo yang terlibat kasus pembunuhan berencana ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
-
Siapa yang menuliskan pesan untuk putra Ferdy Sambo? Selembar kertas putih ini papa tuliskan dengan tinta hitam untuk putra papa tersayang Mas Triandana Arka Sambo di hari ulang tahun yang ke-2. Kelak di saat Mas Arka dapat membaca dan memahami isi tulisan ini, akan mengerti betapa besar cinta dan sayang papa kepada Mas Arka. Papa kangen mas,, Sangat kangen,,
-
Dimana Ferdy Sambo dipecat? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini:
-
Apa yang dilakukan Suparlan saat pelurunya habis? Ketika pelurunya habis, Suparlan mencabut pisau komandonya.
-
Siapa yang memecat Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Bagaimana Ferdy Sambo dipecat? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
Bharada E menerangkan, Ferdy Sambo mengakhiri cerita dengan menyuruh mengisi peluru. Ferdy Sambo pun bertanya senjata api miliknya.
"Senpi kamu mana?," kata Bharada E menirukan suara Ferdy Sambo.
Bharada E menunjukkan ke arah pinggang letak senjata miliknya melekat. "Siap ada bapak," jawab Bharada E.
Ferdy Sambo memberikan amunisi. Saat itu, Bharada E mengambil satu kotak peluru dengan kaliber 9 mm.
"Saya keluarkan sepi magazen saya. Saya tambah amunis. Saya pasang lagi. Saya balikin ke beliau yamg mulia," ujar dia.
Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso lantas menanyakan berapa butir peluru yang dimasukkan ke dalam senjata api.
"Diisi berapa senpi itu," tanya Wahyu.
"Saya tidak ingat Yang Mulia," jawab Bharada E.
"Apakah full," ucap Wahyu.
"Kebiasaan saya Yang Mulia tidak penah full kalau isi," ucap Bharada E.
"Tidak pernah full tapi lebih dari 12," ucap Wahyu.
"Iya karena seingat saya amunisi terakhir saya waktu terakhir nembak di Senayan itu 7 butir Yang Mulia. Di dalam magazen," ucap Bharada E
Wahyu mengulang kembali keterangan dari anggota Propam yang sempat dihadirkan dalam persidangan. Pada magazen senjata Bharada E tersisa 12 butir perluru.
"Saudara membenarkan saat itu. Makanya saya bilang. Bahwa saudara mengisi peluru dalam magazen saudara lebih dari 12 tapi tidak sampai full. Fullnya adalah 17. Kan gitu," ucap Wahyu.
Bharada E membenarkan dan melanjutkan ceritanya, Ferdy Sambo saat itu memerintahkan untuk mengamankan senjata api milik Brigadir J. Seingatnya, terakhir disimpan di dasbord mobil Lexus.
"Siap ada di dasbroad mobil Lexus bapak," ujar Bharada E.
Bharada E mengatakan, Ferdy Sambo memintanya mengambil senjata milik Brigadir J dan kemudian diserahkan kepadanya.
"Nanti kau abis ini kau turun ke bawah ambil senpinya bawa lagi naik ke sini," ucap Bharada E menirukan suara Ferdy Sambo.
Terkait hal ini, Wahyu mengaku heran Ferdy Sambo telah mengetahui senjata api Brigadir J sudah diamankan. Pun demikian dengan Bharada E.
"Pertanyaan saya tahu dari mana saudara Ferdy Sambo kalau senjata itu sudah diamanakan," tanya Hakim
"Tidak tahu," jawab Bharada E.
"Saudara mengambil dan menyerahkan kembali," Wahyu balik bertanya.
Bharada E mengatakan, ia tak langsung berdiri. Sebab, Ferdy Sambo masih berbincang-bincang dengan Putri Candrawathi.
" Yang saudara dengar kemarin sarung tangan dan CCTV," tanya Wahyu.
Bharada E membernarkanya. Ia mengatakan, setelah melihat keduanya terdiam. Bharada E berdiri meminta izin mengambil senjata api Brigadir J. Kala itu, Ferdy Sambo menitipkan sebuah pesan. Adapun isinya.
"Chard nanti kalau ada yang tanya bilang saja mau isolasi," ucap Bharada E meniru suara Ferdy Sambo.
Bharada E mengatakan bergegas ke mobil yang terpakir di garasi. Posisi garasi terbuka lebar. Seingatnya, di luar rumah ada beberapa ajudan yang juga sedang duduk di luar rumah. Bharada E lantas menuju ke atas untuk menyerahkan senjata ke Ferdy Sambo.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut jabatan baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri usai terseret kasus Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dan Putri Candrawathi baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaNilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca SelengkapnyaKalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat buka suara soal Ferdy Sambo tak pernah ditahan di Lapas.
Baca SelengkapnyaMA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Baca SelengkapnyaSambo tampak memakai kemeja hitam dengan gaya rambut klimis
Baca SelengkapnyaDalam sidang kasasi, hukuman untuk Ferdy Sambo menjadi penjara seumur hidup.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo yang merupakan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 12 Mei 2023.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca Selengkapnya