Ini yang terjadi jika anda telepon nomor di SMS penipu M-Kios
Merdeka.com - Aksi penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel dan M-Kios masih saja terjadi. Semula, para penipu lebih dulu mengirimkan SMS berisi ucapan selamat serta bentuk hadiah yang diberikan.
Agar lebih meyakinkan, penipu memberikan pin serta meminta calon korbannya untuk melakukan pengecekan di website mereka. Tentunya, situs ini palsu, sebab kebanyakan menggunakan layanan bloging gratisan.
"Maaf kami sudah hubungi tapi tdk tersambung No anda resmi meraih hadiah ke-2 cek 100.jt dari MKIOS pin M248K81 u/info klik www.hotline-m-kios2015.blogspot.com," demikian SMS yang diterima merdeka.com, Senin (3/8).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Bagaimana program penipuan ini dilakukan? Ini jg mohon kiranya dari pihak universitas terus melaksanakan pengecekan manakala ada penawaran hal yang serupa,' ujarnya.
-
Apa saja jenis penipuan yang dilakukan? Dalam makalah penelitian ini, peneliti mengkaji berbagai jenis penipuan, termasuk transfer bank, pencurian kartu hadiah, transfer kripto, serta pencurian kredensial akun media sosial atau Gmail.
Saat memasuki situs tersebut, pelaku tampak serius melakukan penipuannya. Bahkan mereka juga memunculkan tata cara perolehan hadiah, maupun testimoni pemenang sebelumnya, yang tentunya sudah mudah diperoleh.
Di bagian bawah, terdapat sebuah nomor telepon yang disebut hotline agar calon korban menghubungi nomor tersebut untuk memverifikasi pemenangnya. Penipu mencatut nama Hery lengkap dengan gelarnya. Heri ini mengaku menjabat sebagai Kabag Konfirmasi M-Kios.
Saat dihubungi, penipu yang mengangkat telepon langsung menyapa. Tak hanya itu, dia juga menyebut nama perusahaannya PT M-Kios Jakarta Pusat. Anehnya, nada bicara lelaki tersebut nampak terkejut saat mengetahui merdeka.com mencoba meneleponnya.
Setelah bertanya beberapa hal, penipu ini lantas meminta korbannya untuk memilih tata cara pengambilan dana, yakni diantar ke alamat yang ditentukan atau via transfer bank.
"Bapak, di sana akan ditindaklanjuti siang hari ini juga. Kiranya pilih tata cara untuk mengambil dana. Apakah diantar ke alamat anda atau ditransfer ke rekening anda," tanya penipu di ujung telepon.
Penipu ini menjelaskan, permintaan nomor rekening tersebut dilakukan untuk mempermudah proses pengiriman dana. "Kirimkan nomor rekening, nanti akan dilaporkan ke perbankan, bahwa pemenang kedua dinyatakan sah tinggal pencairan dana, paling lambat hari ini."
Dia juga menjanjikan proses penyerahan dana dapat diselesaikan saat itu juga. Hanya saja, merdeka.com harus mengirimkan nomor rekening ke nomor hotline yang tak lain adalah nomor ponsel yang sama.
Pelaku kembali menekankan, korban bisa dengan mudah mendapatkan hadiah tersebut, melainkan harus bertransaksi dengan mengisikan pulsa sebanyak tiga kali dengan nominal Rp 100 ribu ke nomor hotline pelaku.
"Setiap pemenang diwajibkan isi pulsa elektrik sebanyak 3 kali. Setiap satu kali sebanyak Rp 100 ribu," sahut dia.
Dengan nada memaksa, penipu ingin memastikan calon korban melaksanakan aturan yang ditetapkannya. Alasannya, agar proses pencairan dana bisa segera diselesaikan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk melancarkan aksinya, penipu menggunakan telepon berkode negara luar negeri.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengadu kerap dimintai sejumlah uang ketika mengadu ke hotline tersebut.
Baca SelengkapnyaKominfo akan menindak tegas nomor-nomor yang berupaya menipu masyarakat.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaMinat masyarakat untuk mengikuti penawaran lelang dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Baca SelengkapnyaModus ini Hal ini sangat merugikan calon penumpang lantaran tidak bisa naik bus, padahal sudah bayar tiket.
Baca SelengkapnyaModus penipuan baru, pelaku tawarkan pekerjaan paruh waktu kepada korban.
Baca SelengkapnyaPesan yang beredar berisi pemberitahuan dari Telkomsel bahwa pengguna berhasil meraih hadiah undian senilai Rp175 Juta
Baca SelengkapnyaMarak penipuan yang mencantumkan nomor HP di Google Maps pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSeorang terapis perempuan melakukan penipuan dan penggelapan melalui aplikasi michat dengan kedok melayani jasa terapi pijat panggilan.
Baca SelengkapnyaBerbagai modus penipuan tidak membuat mereka kapok ataupun takut menjadi seorang Agen BRIlink
Baca SelengkapnyaBeredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca Selengkapnya