Inilah Harga Jet Tempur TNI Buat Jaga Pertahanan, Capai Ratusan Miliar
Merdeka.com - TNI Angkatan Udara memiliki memiliki banyak pesawat tempur untuk menjaga pertahanan wilayah Indonesia. Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI ini modern dan canggih.
TNI AU mempunyai beberapa jenis jet tempur yang dibeli dengan harga cukup tinggi. Ada produk Rusia dan Amerika Serikat. Berapa harganya? Berikut ulasannya:
Harga Sukhoi Su-30
-
Apa yang akan didapatkan TNI AU? 'Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua,' kata dia.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Kenapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak? 'Mohon doa restunya angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global,' kata Tonny Harjono seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang TNI AU beli dari Blok Timur? Sejumlah senjata dari Blok Timur sukses diboyong ke Indonesia. Indonesia juga mendapat pesawat pengebom IL-28, dan helikopter Mi-4.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
TNI telah memiliki pesawat tempur Sukhoi Su-30. Pesawat ini merupakan pesawat tempur yang dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996. Mengutip dari berbagai sumber, pesawat tempur ini multifungsi, di mana bisa dipakai sebagai pesawat serang darat.
Selain itu, Sukhoi Su-30 bisa disandingkan dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle dari Amerika Serikat. Harga dari pesawat ini mencapai USD 33-45 juta per unit atau sekitar Rp 466 miliar (kurs saat ini).
Sukhoi Su-27
Selain Sukhoi Su-30, TNI AU juga punya Sukhoi Su-27. Sukhoi SU-27 merupakan pesawat tempur yang awalnya diproduksi Uni Soviet, dan dirancang oleh Biro Desain Sukhoi. Pesawat ini memiliki jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat, dan kelincahan yang tinggi.
Soal harga tak jauh beda dengan Sukhoi Su-27 yaitu berada di kisaran USD 30 juta atau sekitar Rp 424 miliar (kurs saat ini).
Harga Jet Tempur F16
Jet tempur lain milik TNI AU ialah F-16 Fighting Falcon. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer.
Kemampuan F-16 dapat dipakai untuk segala macam misi. Inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat. Dari harganya, F16 mencapai USD 18,8 juta pada tahun 1998 atau sekitar Rp 266 miliar (kurs saat ini).
T-50 Golden Eagle
T-50 Golden Eagle adalah pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika Serikat (AS)-Korea. Dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin, produsen pesawat yang hampir 80 persen pelanggannya Departemen Pertahanan AS.
Dari segi harga, pesawat ini cukup mahal. Di mana harga per unit sekitar USD 22 juta atau Rp 311 miliar (kurs saat ini).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaAwalnya, target minimum essential force (MEF) ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024, namun direvisi menjadi 70 persen.
Baca SelengkapnyaTNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan
Baca SelengkapnyaPrabowo usai peresmian juga menjawab terkait tambahan anggaran Kemenhan yang diungkap Menkeu Sri Mulanyani.
Baca SelengkapnyaDua drone yang datang ke Indonesia diharapkan bisa meningkatkan kualitas pertahanan khususnya lingkup udara untuk TNI AU.
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami berapa kapasitas bahan bakar pesawat dan harga per liter avtur yang harus dibayar oleh setiap maskapai.
Baca SelengkapnyaPesawat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, setelah menempuh penerbangan enam hari dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca Selengkapnya