Inilah jenis-jenis gempa yang menyebabkan tsunami
Merdeka.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan gempa dan tsunami. Gempa paling dahsyat berkekuatan 9,2 SR terjadi di Aceh pada Desember 2004. Gempa yang menyebabkan tsunami menyapu seluruh isi kota, hingga menewaskan ratusan ribu orang. Kejadian tersebut terulang kembali di Palu, Sulawesi Tengah. Ratusan orang meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan, dan beberapa korban lainnya tergulung ombak akibat tsunami.
Lalu seperti apa jenis-jenis gempa yang bisa menyebabkan tsunami? Berikut penjelasannya, seperti dikutip merdeka.com dari berbagai sumber:
Tsunami earthquake
-
Bagaimana gempa bumi memicu letusan? Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
Tsunami ini disebabkan oleh gempa yang berkekuatan sangat besar. Menurut United States Geological Survei, potensi gempa bumi terhadap tsunami digolongkan sebagai berikut:
Pertama, gempa bermagnitude dibawa 6,5 SR kecil kemungkinan terjadi tsunami. Kedua, gempa bermagnitude di antara 6,5 dan 7,5 SR, menimbulkan longsoran atau amblasan dasar laut. Lalu ada perubahan kecil terhadap ketinggian air laut. Tapi tidak terjadi tsunami yang bisa merusak sekitar.
Ketiga, gempa bermagnitude antara 7,6 dan 7,8 SR bisa menimbulkan tsunami di luar range magnitude, terutama di dekat episenter. Perubahan ketinggian air laut lebih signifikan dan terdeteksi dengan jelas.
Keempat, 7,9 SR dan lebih besar bisa menimbulkan tsunami lokal. Perubahan ketinggian air laut secara drastis dapat terjadi pada daerah yang lebih luas. Pada kekuatan 9.0 SR, dampak sekunder lain dari gempabumi adalah munculnya gempabumi aftershock yang berkekuatan di bawah 7,5 SR.
Tsunamigenic earthquake
Tsunamigenic earthquake berpotensi menimbulkan tsunami. Kejadian tersebut berupa terganggunya air laut oleh kegiatan-kegiatan gunung api, gempa bumi, longsoran pantai dan bawah laut, dan sebab-sebab lainnya. Menurut sejarah, Selat Sunda sudah berkali-kali terjadi bencana tsunami yang tercatat dalam katalog tsunami. Tsunami ini disebabkan oleh beberapa fenomena geologi, di antaranya erupsi gunung api bawah laut Krakatau yang terjadi tahun 416, 1883, dan 1928, gempa bumi pada tahun 1722, 1852, dan 1958, dan adanya longsoran baik di kawasan pantai maupun di dasar laut pada tahun 1851, 1883, dan 1889.Tsunamigenik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti mekanisme gempa bumi, kedalaman retakan, distribusi slip di sepanjang zona patahan, serta proses mekanik yang terjadi di zona sumber gempabumi. Masing-masing faktor ini berperan penting dalam menentukan tingkatan tsunami.
Gempa bumi di bawah laut
Gempa bumi seperti ini terjadi saat lempeng-lempeng tektonik bertabrakan. Tubrukan itu menyebabkan pergerakan dasar laut, dan bisa mengganggu keseimbangan air yang ada di atasnya. Gempa di daratan juga bisa berpotensi gempa, jika patahannya memanjang hingga masuk ke lempengan di bawah laut. Kedalaman gempa juga berpengaruh. Misal pusat gempa berada dekat dengan permukaan air laut, dengan jarak 0 hingga 30 kilometer di bawah permukaan laut. Lalu gempa tersebut memiliki pola pergerakan (sesar) naik turun.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaMengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaBanjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca Selengkapnya