Inilah Penyebab Helikopter TNI AD Hilang di Papua Belum Ditemukan
Merdeka.com - Sudah dua pekan helikopter milik TNI AD hilang di wilayah Papua. Helikopter MI 17 ini hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura pada 28 Juni 2019.
Pesawat tersebut membawa 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Namun hingga saat ini helikopter tersebut belum ditemukan. Berikut beberapa fakta terkait hilangnya helikopter MI 17 milik TNI AD:
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Kapan helikopter jatuh di Gunung Burangrang? Helikopter ini diperkirakan jatuh pada 8 Februari 2001 lalu, di kawasan Gunung Burangrang.
Terkendala Cuaca
Pencarian helikopter MI 17 masih terus dilakukan. Namun pencarian yang dilakukan pada Kamis (4/7) terkendala cuaca berkabut tebal dan pencarian dihentikan.
Wakil Kepala Penerangan (Waka Pendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, proses pencarian hari ini dimulai sejak pukul pukul 09.15 WIT.
Tim SAR udara, take off dengan menggunakan helikopter Bell 412 TNI AD, dengan nomor seri HA 5185. Tim SAR udara melakukan penerbangan pencarian dari Bandara Oksibil selanjutnya ke arah Distrik Okbape, dan melakukan pemantauan di dua danau yang berada di puncak gunung.
"Penerbangan kemudian dilanjutkan pada radius 23 NM arah barat laut Oksibil dengan ketinggian 12.000 feet," katanya.
Lalu, sekitar pukul 10.05 WIT, tim kembali mendarat dikarenakan cuaca berkabut tebal mendadak dengan cepat menutupi daerah lembah dan lereng pegunungan Oksibil.
Diduga Hilang Karena Cuaca Ekstrem
Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbad TNI AD hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura.
"Pesawat tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang Papua," terang Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Kepastian helikopter hilang kontak berdasarkan informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura, Jumat pukul 14.00 WIT.
Helikopter awalnya bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang dalam rangka refuel. Pada pukul 11.44 WIT, Helly MI-17 take off dari bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan estimasi waktu seharusnya helikopter tiba pukul 13.11 WIT. Namun sampai dengan saat ini, belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan helikopter tersebut.
"Dilaporkan bahwa pada saat landing dari Bandara Oksibil kondisi cuaca baik dengan jarak pandang 6-7 km. Namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat route antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat," kata Aidi.
Sedang Melakukan Misi Pendorongan Logistik
Helikopter MI-17 hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura. Pesawat tersebut membawa 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
"Pesawat tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang Papua," terang Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Situasi Alam Papua yang Sulit Ditebak
Helikopter MI 17 yang hilang sejak dua pekan lebih belum juga ditemukan. Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, menegaskan pencarian helikopter MI 17 nomor seri HA-5138 tetap dilakukan hingga ditemukan.
Yosua menjelaskan, Papua mempunyai cuaca yang terbilang sangat ekstrem dengan hutan di pedalaman yang sangat lebat dan kontur pegunungan yang menjulang dan curam.
"Dari 2004 hingga kini, kalau tidak salah ada delapan pesawat termasuk heli yang jatuh di pedalaman Papua, yang beberapa di antaranya hingga kini tidak ditemukan," katanya.
Dia mencontohkan, pilot Policarpus pernah jatuh bersama pesawatnya di daerah Pegunungan Bintang dan itu pun memerlukan waktu untuk mencarinya.
"Kalau tidak salah itu 32 hari baru Policarpus keluar atau ditemukan di hutan. Tapi, soal Heli MI 17, kami tetap semangat untuk mencari hingga ditemukan," katanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPetugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaSempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Baca SelengkapnyaPesawat milik TNI bernomor ekor TT 3103 ditemukan warga terjatuh di Pasuruan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHelikopter ditemukan dalam kondisi hancur. Tiga penumpang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat itu diterbangkan oleh empat perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaPesawat latih tempur milik TNI AU dilaporkan jatuh di TNBTS Desa Keduwung, Pasuruan
Baca SelengkapnyaPerbaikan helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang mendarat darurat di persawahan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, selesai.
Baca SelengkapnyaInformasi diperoleh, helikopter milik PT IWIP jenis bel 429 PK – SWS membawa satu penumpang dan dua kru.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca Selengkapnya