Inilah sosok pak Setu, penemu fosil tengkorak Homo Erectus
Merdeka.com - Setu Wiryorejo (56), warga Dukuh Bojong Desa Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah secara tak sengaja menemukan sebuah fosil atap tengkorak mirip manusia. Saat itu, dia sedang pergi ke Sungai Bojong, tak jauh dari rumahnya.
"Biasa mas, kerjaan saya tiap hari ya seperti itu. Ke sungai bawa tas dan linggis, cari-cari tulang," ujar bapak tiga anak itu saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Senin (18/4).
Setu menceritakan, saat ke sungai, tanpa sengaja dia melihat fosil tengkorak. Setelah didekati, dia belum yakin jika itu tengkorak manusia. Dia pun bergegas membawa barang itu pulang ke rumah.
-
Siapa yang menemukan fosil di Sentolo? Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Bataviaasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Alexander Loudon, pada tanggal 17 Desember 1865, Raden Saleh menyampaikan temuannya.
-
Dimana fosil itu ditemukan? Fosil Gondwanax paraisensis ditemukan oleh Pedro Lucas Porcels Aurelio di kota Paraiso do Sul, Brazil, pada 2014.
-
Dimana fosil ditemukan? Seorang ilmuwan menemukan sejumlah fosil tanaman purba dan spesies tanaman baru saat melakukan penggalian di hutan purba, dekat Strahan di Tasmania barat, Australia.
-
Siapa yang menemukan fosil? Ilmuwan di Argentina telah menemukan fosil kecebong tertua yang sangat terawat.
"Sampai di rumah saya bersihkan, saya cuci pakai air. Dan ternyata atap tengkorak mirip manusia. Kemudian langsung saya antarkan. Saya serahkan ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba, Sangiran," kata Setu.
Setu mengaku sering menemukan fosil, saat ia sengaja mencari di lokasi tanah longsor atau di sungai. Meski sering menemukan fosil, tetapi baru kali ini dia menemukan fosil mirip tengkorak manusia.
"Kalau musim hujan gini biasanya banyak yang hanyut di sungai atau kena longsoran. Tapi yang saya temukan kebanyakan fosil hewan. Dulu itu fosil gajah, kura-kura, dan lainnya," ucap Setu.
Setu mengaku bersama tiga orang lainnya sering mencari fosil atau tulang di sekeliling desanya. Jika mendapatkan fosil, dia tidak lantas menjualnya, tetapi diserahkan ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba, Sangiran.
"Pekerjaan saya setiap hari bikin arang kayu. Setelah selesai ya ke sungai, kadang sama pak RT dan tetangga saya," tutup Setu. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam keberagaman karyanya, Raden Saleh tidak hanya seniman, tapi juga kontributor arkeologi.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan tak sengaja saat pria tersebut sedang jalan-jalan dengan anjingnya.
Baca SelengkapnyaFosil dinosaurus jenis ini ditemukan dan kemudian di lelang. Harga tersebut konon menjadi yang termahal sepanjang lelang fosil.
Baca SelengkapnyaDengan menggunakan detektor logam, seorang arkeolog menemukan sekumpulan benda logam yang tersembunyi di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan di Pegunungan Alpen Italia pada 1931
Baca Selengkapnyafosil gading gajah itu memiliki panjang 3,25 meter, diperkirakan berusia 800 ribu tahun.
Baca SelengkapnyaHewan purba itu punah diduga karena tidak bisa beradaptasi pada perubahan iklim yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaMeskipun fosil katak yang lebih tua sudah ditemukan, belum ada lagi fosil kecebong yang ditemukan dari periode yang lebih awal.
Baca SelengkapnyaFosil tengkorak ini ditemukan saat sedang jalan-jalan di pantai.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan fosil itu ditutupi lapisan batu tebal.
Baca SelengkapnyaMengapa patung Mesir kuno ini ada di Skotlandia masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaDi halaman rumah pria tersebut, arkeolog dari Otoritas Kepurbakalaan Drama, Yunani mengidentifikasi sejumlah artefak.
Baca Selengkapnya