Inovasi dua pelajar SMK di Bandung jadikan e-KTP sebagai kunci rumah
Merdeka.com - Siswa SMA di Bandung membuat inovasi canggih. Dia mampu mengubah fungsi elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) tidak hanya sekedar identitas. Dua pelajar SMKN 2 Bandung ini mampu menjadikan sistem keamanan rumah.
Adalah Wildan Pangestu dan Ajizah Fathonah. Dua siswa dan siswi ini dengan latar belakang berbeda jurusan membuat sebuah inovasi membuat orang tak lepas habis pikir. Wildan dan Ajizah sama-sama siswa kelas XII.
Wildan menuturkan, inovasi itu hadir ketika dirinya menginap di sebuah hotel dengan sistem keamanan kartu. Terlintas dibenak siswa jurusan teknik permesinan untuk membuat hal serupa.
-
Bagaimana cara siswa SMP Wonosobo membuat inovasi mereka? “Kita melakukan empat eksperimen. Yang pertama dengan mencampurkan lima gram polysterin, lalu 10 gram, 15 gram, dan 20 gram. Dari eksperimen tersebut, kita menemukan komposisi yang ideal yaitu di 15 gram polysterin,“ kata Navallo, dikutip dari kanal YouTube Official WEB TV Wonosobo. Dalam melakukan eksperimen itu, Navallo memilih limbah styrofoam, hal ini mengingat limbah styrofoam membutuhkan waktu sekitar 500-1 juta tahun untuk dapat terurai.
-
Inovasi unik apa yang dibuat siswa SMP Wonosobo? Navallo Azharya awalnya tak pernah terpikir bahwa ia akan mewakili sekolahnya untuk mengikuti Lomba SEAMEO. SEAMEO merupakan organisasi menteri pendidikan se-Asia Tenggara. Pada awalnya ia beserta empat orang lainnya membuat proposal untuk penelitian mengenai bahan polystyrene. Dari 10 sekolah yang mendaftar, SMP Negeri 1 Wonosobo dipilih untuk mewakili Indonesia. Dalam proses melakukan penelitian itu, Navallo beserta tim sempat kesulitan mendapatkan sampah dan komposisi yang ideal.
-
Apa yang diciptakan siswa SDN 3 Kota Tangerang? Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Tangerang, berinovasi menciptakan cairan abate dari daun jeruk.
-
Apa yang di inovasikan mahasiswa UGM di KKN Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Dimana inovasi abate SDN 3 Kota Tangerang diterapkan? 'Setelah inovasi ini berhasil diciptakan, saat ini masif digunakan oleh para siswa, guru, dan orang tua, serta hasil eksperimen yang dilakukan juga telah mendapatkan respons yang positif.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
"Tapi saat itu apa alatnya saya belum kepikiran. Pakai apa, bagaimana caranya. Saya kemudian berbincang-bincang saja sama teman sekolah," cerita Wildan saat ditemui di SMKN 2 Jalan Ciliwung, Bandung, Senin (21/11).
Wildan pun menuturkan keinginan membuat sistem keamanan khusus dengan Ajizah, siswi teknik komputer jaringan. Saat itu Ajizah baru membuat e-KTP. Ajizah mengetahui e-KTP itu terdapat chip di dalamnya. Keduanya lantas mengeksploitasi identitas itu.
"Saya baru buat E-KTP. Terus katanya memang ada chip di dalamnya. Akhirnya obrolan santai kita nyambung dan mencoba-coba membuat sistem keamanan ini," lanjut Ajizah. Dia juga mengungkapkan keinginan itu pada sang guru pembimbing Agus Hendrik.
Dalam sebuah wadah kegiatan ekstrakulikuler sekolah bernama Kelompok Ilmiah Remaja dan Robotika (KIRR) akhirnya dimulai-lah segala eksperimen. "Segala percobaan dibuat hingga akhirnya ditemukan keamanan pintu dengan menggunakan E-KTP," tutur Agus.
Teknologi yang disebut mereka 'Kunci Rumahku Pakai E-KTP' ini secara prinsip cukup sederhana. Agus menyebut, tidak ada perangkat sulit dicari. Modalnya hanya pintu dengan perangkat kunci, dan arduino uno otak dari alat tersebut. "Ini sebagai firmware-nya," terang Agus.
Kemudian alat itu dihubungkan dengan perangkat lunak open source yang dapat dengan mudah didapat. Perangkat lunak itulah yang nantinya membaca nomor yang terekam chip e-KTP. Menurutnya e-KTP yang sudah menjadi 'kunci' dapat beroperasi dengan tegangan listrik DC sebenyak 5 volt dan alarm 12 volt. Adapun hardwarenya dilengkapi piranti pembaca RFID type RC522 dengan frekuensi 13,56 MHZ.
"Lalu ini menggunakan pula eketrikal selenoid locker yang kuat," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wildan dan Ajizah mendemonstrasikan inovasinya di bengkel sekolah yang tengah menyabet Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) SMK tingkat Nasional yang diadakan Kemendikbud September 2016 lalu. Inovasi itu ternyata menjadi yang terbaik dengan menyisihkan 700 peserta lain.
Wildan dan Ajizah mengeluarkan replika pintu yang sudah terpasang perangkat. Layaknya sebuah hotel dengan kartu khusus, inovasi ini juga tidak jauh berbeda. Merdeka.com melihat, E-KTP ditempel pada alat scanner. Pintu-pun terbuka. Sedangkan E-KTP yang belum terdata tidak bisa mendeteksi. Pintu-pun tetap terkunci jika tetap discan-kan.
"Jadi chip yang ada di dalam ini sudah terdata oleh sistemnya. Kalau yang belum terdata pintu tidak akan terbuka. Alarm-pun akan berbunyi sampai dua menit," lanjut Agus. Menurutnya chip yang ada di E-KTP terlebih dahulu dimasukan dalam sistem yang sudah dibuat sehingga bisa membuat keamanan sendiri. "Satu alat ini bisa untuk 20 E-KTP."
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaKampus ini serius memperhatikan keamanan data mahasiswanya
Baca SelengkapnyaArtis penyanyi Agnez Mo datangi kelurahan Kedoya, untuk apa?
Baca SelengkapnyaKTP sakti ini nantinya akan memudahkan masyarakat mengakses Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Tani, Kartu PKH hingga BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaDua Taruna dan Taruni Akpol dapat pin emas dari Kapolri usai raih prestasi di tingkat Internasional. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaSuku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Selatan menggelar layanan jemput bola perekaman KTP-el dan aktivasi IKD ke sejumlah sekolah.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaDua inovasi Banyuwangi masuk jajaran 99 inovasi terbaik dari 3.110 inovasi se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar ketika delapan orang di Jepang menjadi korban melaporkan kejadian dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaKonversi untuk dua tipe mobil jip dan minibus dari mesin konvensional ke listrik itu telah menghabiskan biaya Rp700 juta.
Baca SelengkapnyaSelain punya wadah untuk memamerkan produk, para siswa juga bertemu dengan para pelaku seni dan usaha di Banyuwangi.
Baca Selengkapnya