Insaf, teroris jaringan Santoso datangi Polsek Pondok Gede
Merdeka.com - Seorang pria bernama Abdul Sakri alias Sakir La'ana mendatangi Polsek Pondok Gede, Jumat (5/2) lalu. Dia mengaku anggota jaringan teroris pimpinan Santoso. Namun demikian, pria yang mengaku satu daerah dengan Santoso itu mengaku telah insaf.
Informasi yang diperoleh merdeka.com, Jumat (13/2), pria kelahiran Kantan Muara, 22 Februari 1981 itu berlamat di Jl Selat Kalobo Rt 003 RW 03 Kelurahan Remu Selatan, Kecamatan Sorong Manoi, Kota Sorong. Domisili saat ini di Jl Perum bumi Waringin RT 007 RW 14 Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
Donatur dalam jaringannya bernama Bahrum Syah. Sementara koordinator yakni; Muhammad Jasrun, Amir Syah, Roni, Abdul Gani. Setiap jaringan tidak mengetahui rumah jaringan lain dan jika ingin bertemu harus melalui koordinator.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
Abdul Sakri direkrut jaringan Santoso di sorong pada 2011 lalu oleh Roni yang tak lain adalah orang kepercayaan Santoso. Dia direkrut karena memiliki keahlian membuat bom ikan.
Pada 27 Desember 2015, dia pernah melaporkan rencana pengeboman di wilayah Polda Metro Jaya/Kota ke Polsek Gambir dan Polda Metro Jaya. Namun laporannya itu tidak dipercaya.
Perekrutan biasanya dilakukan dengan cara melihat video pembantaian umat muslim sehingga jiwa terpanggil. Sasaran jaringan Santoso di wilayah hukum Polda Metro Jaya, khususnya Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian saat sedang lengah saat sedang melakukan kunjungan. Hal ini adalah perintah dari Santoso
Abdul Sakri mulai insaf saat melapor ke Polsek Gambir dan Polda Metro Jaya pada 27 Desember 2015 lalu. Dia bisa merakit bom dengan menggunakan pupuk urea, borak, korek api, bensin pertamax dll.
Ketua atau koordinator jaringan di wilayah Jabodetabek yakni Roni alias Ustaz Saipul. Anggotanya yakni; Andi Bugis, Amir Syah, Jasrun, Raslin dan Sakir Laana. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaKaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca Selengkapnya