Insiden mercon meledak di Malang, pemilik rumah masih buron
Merdeka.com - Sejak rumahnya meledak akibat mercon pada Minggu (25/10), Mawardi sang pemilik buron hingga saat ini. Saat rumahnya meledak dan menelan empat korban jiwa, ayah satu anak itu tidak berada di rumah.
"Kita sedang mengejar pemilik rumah dan orang-orang yang terkait dengan adanya kepemilikan bahan peledak secara tidak sah ini," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata, di lokasi, Senin (26/10).
Singgamata memastikan ledakan bersumber dari bubuk mercon. Dari hasil olah TKP ditemukan beberapa kertas bekas petasan meledak.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Bagaimana proses penangkapan Masduki? Bareskrim Mabes Polri menyatakan Masduki telah menyerahkan dirinya sendiri yang sempat masuk dalam daftar DPO. 'Melaporkan DPO atas nama Masduki kasus PPLN Kl, pagi ini menyerahkan diri,' kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi Rabu (13/2).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Polisi juga menemukan sisa bubuk mercon, campuran dari beberapa zat kimia yang sudah siap diledakkan.
"Jadi yang ditemukan sekarang sudah kategori bahan peledak, lebih dari 5 kilogram. Kemarin itu (yang disita) belum berupa bahan peledak, tetapi bahan bakunya," ujar Singgamata.
Semua bahan itu ditemukan di reruntuhan bangunan. Selain mercon meledak, juga ditemukan bubuk belum sempat meledak, beberapa selongsong mercon, serta alu yang difungsikan menumbuk bahan-bahan petasan.
"Rumah ini digunakan untuk meracik dan membuat bubuk mercon untuk petasan," ucap Singgamata.
Polisi terus meminta keterangan para saksi. Pemilik akan dijerat dengan undang-undang darurat atas kepemilikan bahan peledak tanpa izin.
"Kita arahkan nanti ke undang-undang darurat atas kepemilikan bahan peledak," sambung Singgamata.
Saat kejadian, menurut keterangan para tetangga Mawardi sedang tidak di rumah. Bersama istri dan anaknya, dia pergi karena mertuanya baru saja meninggal di Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Saat kejadian, yang berada di rumah hanya adiknya, Yanto, bersama Yuli dan Syamsul. Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka bakar dan meninggal dunia setelah sempat mendapat pertolongan dokter. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria berinisial MA (31), warga Kabupaten Buleleng, karena diduga membakar warung milik ibu tirinya.
Baca SelengkapnyaSi maling sudah berhasil merusak pintu dan mengambil kompresor kulkas.
Baca SelengkapnyaSejak lulus Akpol tahun 1991, Brigjen Djuhandani selalu melekat dengan bidang reserse.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca SelengkapnyaAksinya ketahuan warga yang mencurigai gerak-gerik pelaku berusia 28 tahun itu.
Baca SelengkapnyaSaat ini Dito tengah di bawah ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 15.47 WIB.
Baca SelengkapnyaPolri mempersilahkan jika Dito memang mau buka-bukaan atas kasusnya
Baca Selengkapnya