Insiden Pembunuhan, Fadli Zon Minta Pengamanan di Papua Dievaluasi
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai pemerintah gagal untuk mengatasi keamanan khususnya di kawasan Papua. Hal itu menanggapi insiden pembunuhan belasan pekerja proyek Istaka Karya oleh pemberontak. Fadli pun menyarankan pemerintah untuk melakukan evaluasi pengamanan.
"Jadi menurut saya seharusnya pemerintah melakukan evaluasi terhadap sejauh ini bagaimana pengamanan di daerah Papua karena gerombolan-gerombolan separatis ini mereka beraksi di berbagai tempat," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/12).
Menurut Fadli, kejadian pembunuhan seperti itu di Papua bukan pertama kalinya. Karenanya, penanganan kasus ini tidak bisa lagi dilakukan secara normatif.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
"Mestinya ada pelibatan juga dari pihak TNI karena ini juga menyangkut masalah ancaman terhadap kedaulatan negara ancaman terhadap keselamatan bangsa dan ini kejadian yang berulang. Tidak bisa penanganannya itu penanganan yang normatif," ungkapnya.
Dia menilai gerakan separatis ini mengancam kedaulatan negara. Sebab itu, perlu segera diatasi.
"Jadi saya kira kalau pemerintah mau dan mempunyai satu kendali mestinya Bisa. Sehingga tidak ada lagi operasi-operasi dari gerakan-gerakan separatis ini yang bisa menimbulkan korban jiwa," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut korban pembunuhan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, sebanyak 20 orang. Rinciannya 19 orang pekerja pembangunan jembatan, 1 lainnya anggota TNI.
"Informasi sementara adalah 20 orang. 19 Pekerja dan 1 anggota TNI yang gugur," jelas Tito saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaPihak Polres akan terus di backup oleh Polda Jatim dalam penanganan perkaranya hingga tuntas.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan, harus ada kejelasan penegakan hukum di tanah Papua.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaRangga Afianto menilai, akar permasalahan terletak pada mekanisme pemberian dan pengawasan senpi.
Baca SelengkapnyaAmnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaTerkait pernyataan Panglima TNI tersebut, nampaknya dinilai bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan memperpanjang konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca Selengkapnya