Insiden pria tendang anak kecil, tempat bermain di MKG terancam ditutup
Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan taman bermain anak di Mal Kelapa Gading bisa ditutup jika tak memenuhi persyaratan. Hal ini diungkapkan pasca kejadian balita yang kepalanya tertabrak ayunan yang dinaiki bocah laki-laki. Tak terima, ayah balita itu lantas diduga menendang bocah laki-laki yang masih terus berayun.
"Jadi kita akan klarifikasi ke lokasi, ke tempat. Kita akan melihat fasilitas umum itu memenuhi standar atau tidak, kalau tidak rekomended tutup, mencelakakan orang ngapain kita pertahankan, sikap Komnas seperti itu, kalo memang standarnya terlanggar tidak memenuhi persyaratan setop," katanya di kantor Komnas Anak, TB Simatupang, Jakarta, Senin (30/4).
Menurut Arist, lokasi taman bermain anak mesti berada di lantai bawah. Sementara, dari tayangan CCTV taman tersebut berada di lantai tiga Mal Kelapa Gading. Arist juga akan memastikan apakah standar taman bermain tersebut memenuhi layaknya standar kemananan internasional fasilitas umum atau tidak.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
"Persyaratannya kan di lantai bawah, persyaratan kan banyak enggak boleh di lantai atas, ada penjaring keamanan, ada pengawasan 24 jam atau terus menerus, siapa, dimana jaraknya bagaimana, kemudian fasilitasnya apa? dan kemudian mainan anak ini cocok untuk anak sekian atau sekian, kan itu harus ada evaluasi itu, kan saya belum evaluasi itu," papar Arist.
Arist juga melihat kejadian bocah yang tertabrak ayunan maupun yang sedang berayun di taman Mal Kelapa Gading merupakan korban. Sebab, keduanya lalai dari pengawasan orang tua maupun petugas di tempat tersebut.
"Saya melihat bukan anak, dalam kasus ini bukan anak korban, atau anak menjadi pelaku, ini dua duanya korban. Karena kan bukan mereka yang berkelahi, bukan mereka bertendang tendangan," ujarnya.
"Karena mereka (anak) bukan berkelahi kan, bukan berantem, sekalipun itu diduga 7 tahun dengan 2,5 tahun, gak berantem, kalo itu kan berarti pelaku dan korban, dua dua korban dari kelalalian, kelalaian mal, kelalaian orang tua mengawasi dan sebagainya jadi ini bukan yang dilakukan anak ke anak," tambah Arist.
Oleh karenanya, saat ini Komnas Anak masih fokus pada pembelaan maksimal kepada yang dua bocah tersebut. Pihaknya juga akan memberikan terapi apakah ada trauma dari kedua bocah itu baik yang tertabrak maupun yang diduga di tendang.
"Pembelaannya dan perlindungannya memberikan terapi kepada korban itu. Tentu melihat supaya kejadian ini tidak terjadi lagi, supaya masing masing diawasi. Tapi paling tidak kita tetapkan sebagai korban, maka terapi psikososial itu penting," terang Arist.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah anak masih nekat berenang di area tanggul raksasa di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah terjatuh ke dalam sela peron di Stasiun Manggarai.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca SelengkapnyaKetiganya bocah berusia 10 tahun, 6 tahun dan 4 tahun
Baca SelengkapnyaAnak itu merupakan penumpang KRL Rangkasbitung Nomor 1720 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung.
Baca SelengkapnyaDerasnya arus sungai serta tingginya debit air tak menghalangi anak-anak untuk tetap bermain di Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaOrang tua baru melihat ada luka ketika mengganti baju K sepulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaDiduga, mobil tersebut melaju karena pedal gas tidak sengaja diinjak seorang bocah.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca Selengkapnya