Insiden Tanjungbalai karena budaya toleransi beragama sudah hilang
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Djan Faridz mengaku prihatin dan sangat menyayangkan terjadinya tragedi kerusuhan pembakaran rumah dan tempat ibadah etnis tertentu di Tanjungbalai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).
"Peristiwa ini disebabkan masyarakat telah kehilangan kultur toleransi antar umat beragama," kata Djan Faridz dikutip dari Antara, Minggu (31/7).
Tragedi kerusuhan yang awalnya dipicu oleh protes seorang warga etnis tertentu atas berkumandangnya azan di masjid yang berada di depan rumahnya menyebabkan ketersinggungan dan kemarahan umat Islam yang berujung terjadi peristiwa pembakaran rumah dan vihara.
-
Kenapa kata-kata toleransi antarumat beragama penting? Hal ini lantaran kata-kata toleransi antarumat beragama bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk bisa lebih menghargai dan memahami perbedaan.
-
Bagaimana cara membangun toleransi antarumat beragama? Meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi.
-
Kenapa Sudirman mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban? Ia pun mengajak semua pihak untuk menegakkan pedoman hidup masyarakat Sulsel yakni Sipakatau dan sipakalebbi. Ia juga menegaskan mengedepankan sopan santun menjalani tahapan Pilgub Sulsel.'Kami berharap kepada seluruh teman-teman selama proses ini untuk menjaga ketertiban menjaga sipakatau atau sipakalebbi. Karena kami andalan hati mengadakan sopan santun sebagai karakter untuk Sulsel maju yang berkarakter,' ucapnya.
-
Kapan kata-kata toleransi antarumat beragama dibagikan? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Dimana solidaritas dibutuhkan? Berikut ini adalah kumpulan 125 kata-kata solidaritas singkat yang dapat menginspirasi dan memperkuat ikatan dalam berbagai situasi.
-
Bagaimana cara menumbuhkan toleransi antar warga? Salah satu cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari adalah saling berkunjung di masyarakat.
Menurut dia, Islam yang ada di Nusantara telah memiliki kultur panggilan azan dikumandangkan lewat pengeras suara. Azan bagi umat Islam bukan sekedar panggilan salat tapi juga syiar suci atas nama Allah, sangat menggugah batin umat Islam. Oleh karena itu, menggugatnya atau melarangnya berarti mengusik batin keyakinan umat Islam.
"Jangan ada orang yang memancing di air keruh menyangkut soal SARA. Karena dampak kerusakan sosialnya amat parah, baik secara fisik maupun secara psikologis," katanya mengingatkan.
Dia pun berharap, adanya saling memahami kultur dan tradisi agama masing-masing guna mencegah terjadinya kesalahpahaman dan kesewenang-wenangan antar umat beragama.
"Setiap agama memiliki tata cara ibadah dengan kultur yang berbeda. Di sinilah letak pemahaman untuk toleransi antar umat beragama. Jika ini dipahami maka peristiwa di Tanjungbalai tidak akan terjadi. Kerusuhan di Tanjungbalai jika tidak disikapi dengan serius, hati-hati dan cepat, baik oleh aparat, pemerintah dan tokoh agama, maka akan bisa meluas menjadi konflik ras dan gejolak kebencian atas etnis tertentu. Ini justru resonansinya akan jauh lebih berbahaya bagi keutuhan NKRI," jelas Djan.
Sebagai Ketua Umum Partai Islam, PPP mengimbau untuk menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat, maka diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari.
"Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban di antara mereka antara yang satu dengan yang lainnya," katanya.
Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa 'Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu'.
Djan mencontohkan, bahwa toleransi dan penghormatan pada kultur agama sangat besar di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain, di mana negara memberikan hari libur nasional bagi hari-hari besar agama-agama yang ada di Indonesia.
"Oleh karenanya, kita sebagai warga negara sudah sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama dan saling menghormati antar hak dan kewajiban termasuk kultur dan tradisi agama yang ada di antara kita demi keutuhan negara. Adanya dalil adagium toleransi dalam Islam yakni, Lakum dinukum waliyadin. Bagimu agamamu dan bagi kami agama kami," ucapnya.
Djan juga mengajak umat Islam agar tidak cepat terprovokasi, reaktif serta anarkis yang melampaui kewenangan aparat. "Marilah kita tampilkan wajah Islam yang ramah, santun dan penuh kasih sayang sebagaimana contoh yang ditunjukkan Rasulullah SAW dalam kehidupan beragama dan bernegara di Madinah, karena Islam Rahmatan lil alamin," ujar Djan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaNilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi contoh masyarakatnya tidak terpecah karena saling membenci.
Baca SelengkapnyaWalaupun terbuka bagi siapapun, warga Thekelan tetap menjaga teguh adat istiadat dan tradisi mereka.
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah negara dengan keragaman yang majemuk.
Baca SelengkapnyaPerjumpaan antarumat beragama serta penguatan nilai-nilai toleransi adalah langkah penting menuju masyarakat harmonis
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca Selengkapnya