Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Insting tajam bos Freeport bikin Setya Novanto makin terjepit

Insting tajam bos Freeport bikin Setya Novanto makin terjepit Maroef Sjamsoeddin di sidang MKD. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menjadi saksi dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) soal dugaan pelanggaran kode etik yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto di Gedung Parlemen, Kamis kemarin. Sikap tenang namun lugas saat memberikan penjelasan menjadikannya sorotan utama.

Tampak tidak ada ketakutan Maroef ketika bersaksi. Semua pertanyaan para anggota MKD, terkait pertemuannya dengan Setya, dijawab lengkap. Dia mampu menceritakan detil bagaimana Setya coba 'merayu' dirinya meminta saham Freeport.

Dalam pengakuannya, Maroef mengaku bertemu dengan Setya sebanyak tiga kali. Dua kali pertemuan terakhir, dia dipertemukan dengan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid oleh Setya Novanto. Adanya Riza menimbulkan awal kecurigaan Maroef.

Orang lain juga bertanya?

Bekas Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini makin mengendus gelagat aneh Setya dan Riza. Insting tajamnya memutuskan buat merekam pembicaraan dengan keduanya pada pertemuan terakhir di Hotel Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta Selatan, tepatnya di ruang pertemuan lantai 21. Pertemuan terakhir ini dilakukan pada 8 Juni 2015.

Benar saja, menurut Maroef, jelang akhir pembicaraan ketiganya, pembahasan sudah tidak beres. Hanya Setya dan Riza, asyik membahas pelbagai hal di luar pembahasan pertemuan.

"Insting saya dengan profesi dulu (Wakil Kepala BIN) menyebut sudah tidak bagus lagi (isi pertemuannya)," kata Maroef dalam persidangan.

Dalam kesaksiannya, Maroef mengaku risih dengan pembicaraan yang disampaikan Setya dan Riza. Karena risih dan menyadari pembicaraannya sudah jauh melenceng, Maroef mengaku beberapa kali mencoba mengakhiri pembicaraan. Namun selalu gagal.

Ketidaknyamanan Maroef terutama pada isi pembicaraan. Salah satunya karena pembicaraan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sebagai bekas prajurit, kata Maroef, ini laiknya mengganggu kehormatan Tanah Air. "Walaupun saya tidak aktif sebagai prajurit, semangat dan jiwa terhadap kehormatan bangsa dan negara tidak pernah hilang, itu integritas saya. Kejadian ini adalah untuk menjaga kehormatan negara karena sudah membawa presiden dan wakil presiden, ini integritas saya," tegasnya.

Maroef juga menduga niat Setya dan Riza untuk menjadi calo perpanjangan kontrak kerja Freeport. Dugaan itu muncul ketika menjawab pertanyaan salah seorang anggota MKD, Akbar Faisal.

"Saya perkirakan demikian yang mulia," ujar Maroef.

Pernyataan Maroef membuat Akbar yakin bahwa Setya dan Riza mempunyai niat buruk. Alasannya, rekaman dan sidang etik semakin memperjelas dugaan Setya meminta saham.

"Ini semakin jelas terlihat. Ini adalah sebuah percobaan pemufakatan untuk memperoleh keuntungan diri dan kelompok. Inilah berbagai kepentingan dipertemukan sehingga negara menjadi milik kelompok sendiri," kata Akbar di sela sidang.

Akbar menyatakan bahwa barang bukti berupa rekaman yang diputar saat sidang teruji kebenarannya. "Ternyata barang bukti itu benar. Memang ada upaya untuk mendapatkan keuntungan," tuturnya.

Keadaan ini juga membuat Kapolri Jendral Badrodin Haiti menyebut bahwa Setya bisa dikenakan pasal penipuan jika Freeport Indonesia merasa dirugikan dan melaporkan ke pihak Kepolisian.

"Seperti yang saya sampaikan ini bisa saja ini ada tindakan penipuan, dari sisi PT Freeport apabila ini merasa dirugikan. Sementara kalau dari hasil semalam belum terlihat, apakah ini tipikor atau pidana umumnya," kata Badrodin, Kamis kemarin.

Namun kasus tersebut tengah diselidiki oleh Kejaksaan Agung. Oleh sebab itu, dia mengatakan, perlu penelitian dan pengkajian terhadap kasus itu.

"Tadi saya tanyakan ke Jamintel, ini masih dalam penyelidikan artinya kalau penyelidikan itu masih melakukan penelitian termasuk mencari fakta-fakta hukum apakah betul sudah terjadi tindak pidana dan pidana apa," terangnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!
Istana Bantah Kabar Sebut Presiden Jokowi Bertemu Megawati: Sama Sekali Tidak Benar!

Kabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Baca Selengkapnya
Sosok Edi Sudrajat, Satu-satunya Jenderal TNI yang Pernah Duduki Tiga Posisi Strategis Sekaligus
Sosok Edi Sudrajat, Satu-satunya Jenderal TNI yang Pernah Duduki Tiga Posisi Strategis Sekaligus

Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.

Baca Selengkapnya
Jejak Mentereng Mayjen Hasan Berdarah Kopassus, Dipercaya Panglima Jadi Bintang Tiga TNI
Jejak Mentereng Mayjen Hasan Berdarah Kopassus, Dipercaya Panglima Jadi Bintang Tiga TNI

Berikut jejak mentereng Mayjen Hasan yang kini menjadi Jenderal Bintang 3 TNI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Injakkan Kaki di Kota Palu, Panglima TNI Disambut Tentara Cilik 'Bintang 2'
Injakkan Kaki di Kota Palu, Panglima TNI Disambut Tentara Cilik 'Bintang 2'

Momen Panglima TNI disambut tentara cilik saat berkunjung ke Palu.

Baca Selengkapnya
Pengalaman Hidup Panglima TNI Jenderal Agus, Pangkat Kapten Sepeda Pinjam Tak Mampu Beli
Pengalaman Hidup Panglima TNI Jenderal Agus, Pangkat Kapten Sepeda Pinjam Tak Mampu Beli

Berikut kisah pengalaman hidup Panglima TNI sempat pinjam sepeda karena tidak mampu beli.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok I Nyoman Nuarta, Seniman di Balik Kemegahan Istana Garuda IKN
Mengenal Sosok I Nyoman Nuarta, Seniman di Balik Kemegahan Istana Garuda IKN

IKN menjadi sorotan publik mendekati peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Jenderal Berdarah Kopassus Ketemu para Perwira TNI, Kaget Jumpa Letkol 'King of Sparko' Salam Komandonya Mencuri Perhatian
Jenderal Berdarah Kopassus Ketemu para Perwira TNI, Kaget Jumpa Letkol 'King of Sparko' Salam Komandonya Mencuri Perhatian

Momen tos salam komando antara jenderal berdarah Kopassus dan The King of Sparko yang curi perhatian.

Baca Selengkapnya
Pengacara SYL Minta Maaf Atas Oknum Aniaya Wartawan Usai Sidang Vonis: Kami Tidak Kenal Mereka
Pengacara SYL Minta Maaf Atas Oknum Aniaya Wartawan Usai Sidang Vonis: Kami Tidak Kenal Mereka

Djamaluddin mengaku tidak mengetahui siapa orang yang telah mengeroyok Bodhiya

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Kini Panglima TNI, ini Sosok Teman Satu Angkatannya Lulusan Terbaik Akmil 1991 Pangkatnya Letjen
Jenderal Agus Subiyanto Kini Panglima TNI, ini Sosok Teman Satu Angkatannya Lulusan Terbaik Akmil 1991 Pangkatnya Letjen

Berikut sosok teman satu angkatan Panglima TNI sekaligus sebagai lulusan terbaik Akmil.

Baca Selengkapnya