1 Balita korban ledakan gereja di Samarinda meninggal dunia
Merdeka.com - IM, balita berusia 2,5 tahun korban ledakan bom di halaman gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, akhirnya meninggal dunia. Korban menderita luka bakar cukup serius sehingga nyawanya tidak tertolong.
Keterangan diperoleh, korban meninggal dunia sekitar pukul 05.00 WITA pagi tadi, dalam perawatan intensif medis RSUD Abdul Wahab Syachranie Samarinda. Balita perempuan itu dirujuk bersama korban ledakan balita lainnya, T (3), sejak kemarin sore dari RSUD IA Moeis, rumah sakit milik Pemkot Samarinda.
"Benar, satu orang korban meninggal dunia di rumah sakit ya," kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda, Iptu Hardi, kepada wartawan, Senin (14/11).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
-
Kapan seseorang perlu segera ke rumah sakit? Dalam situasi hipoglikemia yang parah hingga menyebabkan kehilangan kesadaran, sangat penting untuk segera mendapatkan bantuan medis.
-
Dimana Rumah Sakit Rafik Hariri berada? Dilansir dari laman The Cradle (22/10), tak jauh dari lokasi pengeboman di wilayah Laylaki, Israel juga meledakan kawasan sekitar Rumah Sakit Rafik Hariri di daerah Jnah, Beirut, yang terletak di luar pinggiran selatan.
Dirut RSUD AW Syachranie Samarinda dr Rachim Dinata menerangkan, kondisi balita IM memang paling kritis, di mana luka bakarnya mencapai sekitar 78 persen. Saat masuk perawatan intensif RSUD AW Syachranie, dia langsung mendapatkan perawatan medis dari bermacam dokter ahli.
"Ditangani dokter bedah plastik untuk luka bakarnya, bedah umum, anastesi dan dokter anak. Tapi nyawanya tidak tertolong karena luka bakarnya sekitar 70 persen. Orang dewasa saja, di atas 45 persen sudah berat, apalagi ini anak bayi," kata Rachim saat ditemui wartawan pagi ini.
Balita T, lanjut Rachim, juga terpantau tim medis menderita luka bakar sekitar 50 persen. Tim dokter, terus berupaya semaksimal mungkin, untuk memulihkan kondisinya.
"Sampai pagi ini (balita T) masih bertahan. Masa kritis 10-12 hari. Kalau bisa melewati 12 hari, Insya Allah bisa terbantu," ujar Rachim.
"Dua pasien anak lainnya yang mengalami luka bakar, akan kita ambil dari RS Moeis. Keduanya itu menderita luka bakar sekitar 16 persen," tambahnya.
Juga dijelaskan Rachim, selain menderita luka bakar, korban ledakan juga mengalami trauma inhalasi di saluran pernapasan, sehingga menyebabkan pembengkakan paru-paru.
"Di samping terkena ledakan, korban anak ini juga terhirup asap setelah ledakan," demikian Rachim.
Diketahui, dua pasien anak korban ledakan lainnya yang akan dipindahkan ke RSUD AW Syachranie adalah AS (5) serta A (4). Tim medis tengah mempersiapkan proses pemindahannya dari RSUD IA Moeis di Jalan AM Rifaddin, Samarinda Seberang.
Diketahui, bom berjenis low explosive diduga bom buku, meledak sekira pukul 10.00 WITA, Minggu (13/11) pagi kemarin, di halaman Gereja Oikumene, Samarinda. Di dalam gereja, jemaat usai melakukan ibadah Minggu.
Akibat ledakan, lima korban menderita luka-luka, di mana dua di antaranya mengalami kondisi kritis. Setelah menangkap Johanda sebagai pelaku peledakan, Densus 88 terus mengejar jaringan lainnya. Sementara Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin memastikan, perbuatan pelaku adalah perbuatan seorang teroris. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.
Baca SelengkapnyaSeorang lagi korban kebakaran gudang LGP di Bali, Ahmad Tamyis Mujaki (25) yang sebelumnya dirawat di RSUP Prof dr IGNG Ngoerah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaUpdate Kasus Kebakaran Gudang Elpiji di Bali, Korban Tewas Bertambah 2
Baca SelengkapnyaSelain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaTim medis di dalam rumah sakit tak mampu membuat kuburan massal di halaman karena situasi lapangan yang mencekam
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 28 orang tewas dan 54 lainnya luka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.
Baca Selengkapnya