Intelijen Polri Beberkan Kerawanan Gangguan Keamanan Nataru 2021
Merdeka.com - Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri Brigjen Arif Rahman memaparkan sejumlah kerawanan gangguan keamanan yang berpotensi terjadi saat Hari Raya Natal 2021 dan perayaan Tahun Baru 2022 (Nataru) yang dapat menyasar ke barang, objek, lokasi, hingga kegiatan.
"Kalau objek ini bisa saja pendeta, pastur tokoh agama Kristen, Katolik, dan lainnya. Kemudian masyarakat yang melakukan ibadah, yang merayakan tahun baru, dan lain-lain. Untuk barang itu sarana transportasi, barang bawaan, sarana prasarana, dan sebagainya," tutur Arif dalam Focus Group Discussion Refleksi Akhir Tahun Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia yang diselenggarakan Divisi Humas Polri secara online, Selasa (30/11).
Menurut Arif, kerawanan gangguan keamanan itu dibagi dalam tiga waktu. Yakni sebelum, saat, dan sesudah Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Untuk jelang Nataru, perlu diwaspadai kenaikan tingkat kemacetan dan kecelakaan yang disebabkan mobilitas masyarakat.
-
Dimana daerah rawan bencana di akhir tahun? Provinsi Jawa Barat, terutama di Bogor, Sukabumi, dan Cianjur, dikenal sebagai daerah yang secara historis rentan terhadap bencana, dan tidak hanya tertinggi di Pulau Jawa, tetapi juga di seluruh Indonesia.
-
Kenapa Korlantas Polri mengantisipasi kecelakaan mudik? Pada tahun 2023 terjadi 512 kejadian. Pada tahun ini diupayakan diturunkan. 'Pada tahun 2024 kami berharap dapat meminimalkan sehingga operasi tadi bisa berjalan dengan aman dan nyaman itu bisa terwujud,' katanya.
-
Kapan kemacetan terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan. Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
-
Kapan puncak arus balik libur natal dan tahun baru 2025? Untuk arus balik, puncak diprediksi akan terjadi pada Rabu dan Kamis, 1-2 Januari 2025.
-
Apa yang dilakukan Polri untuk persiapan mudik 2024? Menjelang pelaksanaan Operasi, Polri akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan kementerian dan lembaga terkait pada tanggal 25 Maret. 'Dari Polri untuk kesiapan pengelolaan arus lalu lintas kemarin, kami sudah mempersiapkan dengan berbagai kegiatan yang resminya pada tanggal 25 akan diadakan rakor rapat koordinasi lintas sektoral terkait dengan menggelar Operasi Ketupat tahun 2024,' katanya.
-
Bagaimana Korlantas Polri mengantisipasi arus mudik? Untuk berbagai kesiapan pengelolaan terhadap arus mudik dan arus balik, Polri akan mengantisipasi berbagai kegiatan, baik mudik dan balik.Selain itu, kata Slamet, juga mengantisipasi kesiapan tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat wisata serta pusat transportasi.
"Meskipun pemerintah sudah melakukan penyekatan, masyarakat akan berupaya berbagai cara agar sampai ke kampung. Kemudian pelanggaran prokes Covid-19, kemudian keberadaan rumah tempat ibadah yang diprotes warga setempat sehingga ini menjadi potensial potensi konflik," jelas dia.
Tidak ketinggalan soal ancaman pelarangan rangkaian kegiatan Natal oleh kelompok intoleran, kelangkaan sembako dan komoditas bahan pokok, protes kebijakan libur bersama dan penerapan PPKM level 3 yang dilakukan ASN, TNI-Polri, hingga pekerja swasta. Kemudian protes penutupan tempat wisata oleh masyarakat yang sudah cukup tertekan dengan berbagai aturan larangan selama kurang lebih 2 tahun ini.
"Kemudian sekarang musim penghujan dan tidak menutup kemungkinan bencana terjadi. Kemudian ancaman aksi terorisme. Kita tahu bahwa Densus 88 sudah melakukan penangkapan-penangkapan dan sudah menjadi kebiasaan dari kelompok terorisme bahwa pada bulan Desember yaitu saat Natal merupakan kegiatan amaliyah bagi kelompok terorisme sehingga perlu kita waspadai," kata Arif.
Untuk ancaman kerawanan gangguan keamanan saat Nataru 2021, lanjut Arif, terdeteksi seperti adanya aksi pelarangan perayaan ibadah Natal oleh kelompok intoleran, sabotase kegiatan ibadah, aksi terorisme antara lain bom bunuh diri, penyerangan terhadap petugas, perusakan rumah ibadah, pelanggaran protokol kesehatan Covid-19, hingga aksi kejahatan konvensional lainnya.
Adapun setelah Nataru 2021, ancaman yang perlu diwaspadai adalah terjadinya gelombang ketiga Covid-19 dan terjadinya peningkatan urbanisasi dari daerah ke Ibu Kota Jakarta.
"Mudah-mudahan gelombang ketiga tidak terjadi di Indonesia," Arif menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam berkendara saat merayakan libur tahun baru.
Baca SelengkapnyaPolri mengingatkan kepada masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik.
Baca SelengkapnyaBegitu juga dengan arus balik yang diprediksi juga akan terjadi dua gelombang.
Baca SelengkapnyaPolri telah memetakan sejumlah titik rawan kecelakaan dan kemacetan selama mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Baca SelengkapnyaPuncak arus Natal dan tahun baru sesuai prediksi yakni di tanggal 22-23 Desember 2023
Baca SelengkapnyaKapolri mengerahkan personel gabungan bersama TNI untuk mengamankan 61 ribu lebih lokasi ibadah dan tempat rekreasi di momen perayaan Natal dan Tahun baru.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan puncak arus mudik masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) diprediksi pada 21 Desember 2024
Baca SelengkapnyaKapolri meminta seluruh personel untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi, bahkan di tengah momen Nataru.
Baca SelengkapnyaUntuk mengantisipasi kemacetan, pemerintah telah menyiapkan posko pemantauan di berbagai titik rawan.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin memastikan semua masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan suka cita, aman, dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPetugas juga sudah menyiapkan dua tol fungsional di Klaten-Prambanan dan Probolinggo.
Baca SelengkapnyaSatgas khusus itu melibatkan berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Basarnas, dan BNPB.
Baca Selengkapnya