Intensitas Gempa di Gunung Merapi Mengalami Penurunan
Merdeka.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melakukan pemantauan vulkanik kondisi Gunung Merapi. Dari hasil pemantauan periode 4-10 Desember 2020, BPPTKG menilai aktivitas kegempaan Merapi mengalami penurunan di bandingkan periode minggu lalu.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan dari laporan pantauan BPPTKG, pekan ini kegempaan Gunung Merapi tercatat ada 232 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB); 1.692 kali gempa Fase Banyak (MP); 5 kali gempa Low Frekuensi (LF), 256 kali gempa Guguran (RF); 209 kali gempa Hembusan (DG); dan 2 kali gempa Tektonik (TT).
Sementara pada periode 27 November-3 Desember, aktivitas kegempaan Gunung Merapi adalah 236 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB); 2.128 kali gempa Fase Banyak (MP); 3 kali gempa Low Frekuensi (LF); 289 kali gempa Guguran (RF); 330 kali gempa embusan (DG); dan 11 kali gempa Tektonik (TT).
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Bagaimana perubahan Merapi diukur? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Dimana perubahan Merapi terlihat? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu,"ujar Hanik, Jumat (11/12).
Hanik menerangkan selain penurunan aktivitas kegempaan, dari pantauan BPPTKG laju deformasi atau penggembungan badan Gunung Merapi pun mengalami penurunan. Jika di periode sebelumnya deformasi Gunung Merapi 11 cm per hari maka di periode ini di angka 9 cm per hari.
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM (Electronic Distance Measurement) pada Minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 sentimeter per hari," ungkap Hanik.
Meskipun mengalami penurunan aktivitas kegempaan, lanjut Hanik, namun status Gunung Merapi masih ada di level Siaga. Hal ini karena dari hasil pengamatan visual dan instrumental menyimpulkan, bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terhitung cukup tinggi.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas masih dalam tingkat siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km," pungkas Hanik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu sepekan mulai dari 16 hingga 22 April.
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi disertai letusan dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023.
Baca Selengkapnya