Intimidasi pada saksi dan keluarga korban 1965 masih kencang
Merdeka.com - Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965 (YPKP 65) Untung Bejo mengungkapkan, pihaknya masih sering mendapati intimidasi dari sejumlah pihak. Bahkan saksi kuburan massal peristiwa 1965 juga sering menerima ancaman dan teror.
"Teman kami di daerah masih dapat intimidasi, masih dapat teror dan ancaman. Bahkan saat datang kemari pun masih mendapatkan teror," tegasnya di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Senin (9/5).
Dia menambahkan, ancaman dan teror sangat dirasakan di Pati dan Pekalongan. Hingga hari sebelum para saksi dan korban tragedi 1965 ini akan berangkat ke Jakarta, juga masih sempit dicurigai.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kapan teror suara ketukan terjadi? Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
Mendengar informasi tersebut, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan, kata Untung, akan melakukan koordinasi dengan Kodam agar tidak melakukan tekanan kepada korban peristiwa 1965.
"Dan tadi Pak Luhut dengan lugas mengatakan, 'negara kita negara besar, kami akan selesaikan, dia bilang. Saya tau persis, saudara kami juga merasa ada yang menjadi korban, korban ketika itu, pamannya, apanya, di samping juga dibunuh oleh kelompok militer,' itu tadi diterangkan," jabarnya.
Untung mengakui, sempat terbersit rasa khawatir jika pihaknya malah mendapatkan intimidasi saat memberikan laporkan mengenai keberadaan kuburan massal korban 1965. Namun, sekolah Mendengar pernyataan Luhut, dia mengaku merasa lebih tenang.
"Dalam hal ini Bapak Luhut menyampaikan dengan jelas, apabila itu tidak, itu berpulang ke Bapak Luhut sendiri. Apabila dia tidak menjamin keamanan, omongan Pak Luhut dipertanyakan. Tapi saya menangkap, omongan Bapak Luhut serius dengan tegas akan menjamin keamanan semua," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaJemput bola dilakukan LPSK dengan mendatangi keluarga korban di Aceh.
Baca SelengkapnyaLPSK masih mendalami keterangan saksi dan keluarga korban pembunuhan Vina Cirebon.
Baca Selengkapnya