IPB minta pemerintah perketat impor cegah beras plastik masuk
Merdeka.com - Beredar beras sintetis yang diduga berbahan plastik di daerah Bekasi membuat resah warga. Beras plastik ini diduga merupakan beras impor asal Tiongkok.
Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Arief Satrio mengatakan bahwa impor beras ke Indonesia harus diawasi secara ketat. "Beras dari impor harus diwaspadai, karena keamanan pangan telah jadi konsen utama dunia," katanya, Rabu (20/5).
Beras impor akan berbahaya bila tidak diikuti kemampuan pemerintah dalam hal pengawasan. Pengawasan, menurutnya, harus dilakukan secara berlapis-lapis mulai dari pelabuhan hingga ke pasar.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
Terkait temuan adanya beras sintetis yang diduga berbahan plastik, dia menganggap pemerintah telah kecolongan, karena meskipun sudah semaksimal mungkin membatasi impor dan pengawasannya sudah ketat tetap saja ada temuan tersebut.
"Tak mungkin beras sintetis tersebut merupakan beras impor legal, bisa jadi pasti diselundupkan. Namun, kita belum tahu betul bahan yang digunakan untuk membuat beras sintetis dan harus dikaji lebih dalam, sehingga bisa diidentifikasi dampaknya," ungkap Arief.
Dia meminta agar pemerintah juga harus menindak tegas terhadap para importir beras bila ketahuan menyelundupkan beras.
Sementara, sebagian pedagang beras di Bogor belum mengetahui terkait beras sintetis yang marak akhir-akhir ini. Seperti yang dikatakan salah seorang pedagang beras, Soni (52) mengatakan, dirinya belum mengetahui tentang beras sintetis. Soni mengaku, belum paham jenis beras bentuknya fisiknya seperti apa, rasanya bagaimana, dan harganya berapa.
"Bagaimana mau bedain, saya sendiri tidak tahu bentuknya dan rasanya seperti apa. Saya hanya tau dari media ada beras plastik, tapi tidak ada yang menerangkan kepada saya seperti apa, katanya.
Ia mengaku, selama ini agennya menerima sekitar 20 ton beras setiap minggunya dan dipasok dari Indramayu, Jawa Barat. Dia pun memastikan, bila beras yang dijual saat ini berkualitas baik. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
YLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndustri petrokimia dalam negeri juga semakin diberatkan dengan pencabutan Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor bahan baku plastik.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca SelengkapnyaJangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca SelengkapnyaKeberadaan 1.600 kontainer berisi beras ilegal dengan demurrage sebesar Rp294,5 miliar yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Sur
Baca SelengkapnyaKarena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Slamet, mengungkapkan kekhawatirannya terkait impor beras besar-besaran lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pemerintah juga melakukan impor beras senilai USD 196,7 juta di Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKPK memastikan pengusutan kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara tersebut akan dilakukan dengan prosedur pemeriksaan maupun penyidikan hukum.
Baca SelengkapnyaMasuknya barang impor plastik secara masif berpotensi mengganggu kinerja industri hilir plastik domestik.
Baca Selengkapnya