IPW: Perwira Polri yang dipukuli TNI AL sedang tangani kasus Samad
Merdeka.com - Mabes Polri membantah dua perwira yang dipukuli Polisi TNI AL di Bengkel Cafe akhir pekan lalu, sedang mengusut kasus Abraham Samad. Namun Indonesia Police Watch (IPW) membeberkan keterangan berbeda. Para polisi itu memang sedang mengusut kasus yang melibatkan para pimpinan KPK.
"Memang benar mereka sedang usut kasus yang libatkan pimpinan KPK. Ada perwira-perwira polisi dari daerah yang khusus ditarik untuk menangani kasus itu," kata Presidium IPW Neta S Pane saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/2).
Neta mengaku tak tahu siapa saja perwira yang ditarik itu. Tapi dari penelusuran merdeka.com, sejumlah perwira muda berpangkat Kompol dan AKBP bergabung di sini. Kesamaannya, mereka semua pernah bertugas di Reskrim Jakarta. Apakah Bareskrim kekurangan orang sampai harus menarik para perwira ini?
-
Kapan razia gabungan berlangsung? Adapun razia ini telah dilakukan dari bulan November hingga Desember di 505 titik, yakni 443 tempat hiburan malam dan 62 lokasi lain yang terindikasi menjual miras yang tak sesuai aturan.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Sebenarnya sah-sah saja jika ada permintaan bantuan. Jadi tak ada masalah," kata Neta.
Namun Neta menyayangkan menggelar rapat di Cafe dan karaoke. Idealnya, rapat digelar di kantor atau restoran. Jangan di tempat hiburan malam.
"Kesannya jadi negatif," kritik Neta.
IPW meminta Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengusut tuntas kasus penyerangan yang terjadi. Sebab razia berujung pemukulan seperti ini baru sekali terjadi. Apakah ada keterkaitan antara kasus KPK, Polri dan TNI, ini harus diungkap tuntas.
"Supaya tidak ada saling curiga ini harus diselesaikan," tutupnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaRudy Soik menyatakan, ada sejumlah pernyataan dari Kapolda NTT dan anggota komisi III yang tidak benar
Baca SelengkapnyaIrjen Daniel menegaskan akan menggelar sidang banding untuk menentukan keputusan terhadap Rudy Soik
Baca SelengkapnyaTerlihat, AKP Dadang tidak diborgol dan dikawal seperti pejabat
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan kronologi penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang terhadap dua anggota TNI yakni Prada DSK dan Pratu AS di Medan.
Baca SelengkapnyaKedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana
Baca SelengkapnyaNasir mendesak Kapolda NTT memberi atensi terhadap Rudy Soik. Hal ini untuk memperbaiki citra kepolisian di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR Fraksi PKS Adang Daradjatun menyoroti tajam dua kasus besar di Polda Sulteng dan Polda NTT
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaGuna penyelidikan secara komprehensif Tim Mabes Polri dari Jakarta pun ikut turun langsung bersamaan dengan Tim dari Polda Maluku.
Baca Selengkapnya