Iqbal tewas tersambar petir saat menonton bola di lapangan Cilodong
Merdeka.com - Seorang pemuda tewas tersambar petir saat menyaksikan pertandingan sepak bola di lapangan di Kelurahan, Cilodong, Depok, Jawa Barat. Korban bernama M Iqbal (33), langsung tewas di lapangan dengan badan terbujur kaku.
Salah satu warga, Yadi mengungkapkan saat kejadian cuaca memang sedang turun hujan dan awan gelap. "Waktu itu saya sama teman-teman lain sedang nonton bola. Keadaannya memang lagi hujan lebat, banyak petir. Pertandingan bola tetap jalan meski awan gelap," kata Yadi, Minggu (19/11).
Korban tersambar petir seketika. Nyawa pemuda warga Kampung Bojong Lio, RT 3 RW 28 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok itu, tak terselamatkan. Ia mengalami luka bakar di kepala dan sekujur tubuhnya.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Apa yang terjadi saat kepala tersambar petir? Sambaran petir bukanlah sebuah fenomena yang bisa dianggap remeh. Mereka dapat menghantarkan arus listrik melebihi 200 kiloampere – jauh lebih tinggi dari daya yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Menurutnya, ada dua penonton yang tersambar petir saat itu. Keduanya langsung dilarikan warga dan suporter lainnya ke RS Simpangan Depok, di Jalan Raya Bogor, Sukamaju, Cilodong.
"Satu pemuda namanya Iqbal, meninggal dunia. Sedangkan satu pemuda lagi bernama Asep (30) selamat. Dua orang yang kesambar petir itu warga Kampung Bojong Lio, Cilodong," tuturnya.
Ia menambahkan kejadian tersebut menjadi pembelajaran baginya dan juga yang lain. Meski cuaca tidak ada yang bisa prediksi, namun ketika dinilai sudah dalam kondisi tidak memungkinkan, jangan dipaksakan.
"Keadaan kemarin memang cuaca sudah gelap banget, kalau sudah dilihat keadaan enggak memungkinkan seharusnya pertandingan jangan dilanjutkan. Apalagi kalau sudah terdengar petir, lebih baik sih disetop. Tapi ya namanya musibah, enggak ada yang tahu. Saya atas nama pribadi turut berduka cita kepada korban yang tewas tersebut," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeptian Raharja tewas tersambar petir ketika sedang bertanding di Stadion Siliwangi
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaAipda Ibrohim disebut berusaha membubarkan sekelompok remaja tersebut karena diduga hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaKorban dinyatakan meninggal dunia, akibat kehabisan darah karena luka sobek pada kepala bagian belakang dan dahi.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman, menyebut pelaku sudah ditangkap dan kasus sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaMayat pria ini ditemukan pertama kali oleh petugas PPSU.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan penyelidikan penyebab robohnya pagar tembok Kantor Kelurahan Bontoa.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi ditepi jalan umum Kampung Painan Timur Kenagarian Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Baca SelengkapnyaKorban sebenarnya bukan sasaran dari ustaz. Kebetulan korban lewat saat ustaz melempar kayu berpaku tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca Selengkapnya