Ironi Ibu Pertiwi, Masyarakat Tagime Jayawijaya Papua Tak Tersentuh Tenaga Medis
Merdeka.com - Sungguh ironi. Di tengah hingar bingar ibu kota, masyarakat di ujung timur Indonesia tak kunjung tersentuh tenaga medis. Tak hanya itu, mereka juga mendambakan sentuhan tenaga pendidik.
Hal itu dialami Masyarakat Distrik Tagime, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya mengaku sudah mendengarkan langsung keluhan warga Tagime.
"Kami akan perintahkan dinas terkait untuk menambah tenaga honorer dahulu, seperti di sekolah maupun di Puskesmas karena itu dibutuhkan masyarakat," katanya, Rabu (23/6).
-
Bagaimana IDI mengatasi kurangnya dokter di daerah terpencil? 'Apresiasi dari daerah masih belum merata padahal biaya kebutuhan ekonomi di setiap daerah berbeda,' kata Adib.
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
-
Kenapa jumlah dokter di Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk. 'Angka ini jauh di bawah standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk,' ujar Dante.
-
Bagaimana Prabowo mengatasi kekurangan dokter? Salah satu langkah yang ia usulkan adalah meningkatkan jumlah fakultas kedokteran dari 92 menjadi 300 di seluruh Indonesia.
-
Kenapa kurangnya jaminan membuat dokter enggan bertugas di daerah terpencil? Kurang Meratanya Jumlah Dokter Adib menekankan bahwa kurangnya jaminan keamanan, keselamatan, serta kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada para dokter dapat mengakibatkan ketidakmerataan distribusi tenaga medis di daerah yang sangat membutuhkannya.
-
Bagaimana cara Bupati Ipuk menggali potensi di desa? Di setiap program Bunga Desa, Ipuk getol menggali berbagai potensi di desa tersebut untuk didukung dan dikembangkan.
Jhon mengakui sudah tersedia fasilitas seperti bangunan Puskesmas maupun sekolah namun mereka terbatas dengan tenaga.
"Kami akan menambah tenaga honorer yang merupakan anak-anak dari Distrik Tagime supaya mereka bantu pelayanan di sekolah dan Puskesmas," katanya.
Jhon mengatakan selama ini pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Distrik Tagime masih dilakukan oleh petugas medis dari Distrik Bolakme.
Pantauan di lokasi, kekurangan tenaga guru dan medis ini hampir dirasakan sebagian besar masyarakat di distrik-distrik pinggiran.
Misalnya di Distrik Itlay Hisage. Pada kunjungan bupati ke sana, masyarakat menyampaikan terkait dambaan mereka untuk mendapatkan tenaga dokter sebab selama ini tidak ada dokter. Seperti dilansir Antara. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memaparkan hasil kampanyenya ke Indonesia Timur dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaMenurut Roby, Ganjar-Mahfud telah mengetahui aspirasi utama rakyat. Rakyat ingin bisa bekerja dan harga yang stabil.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Baca Selengkapnya