Ironi Indonesia, pasar besar medsos tapi hanya sebatas pengguna
Merdeka.com - Muncul media sosial seperti Facebook dan Twitter seolah menjadi berkah bagi Indonesia. Betapa tidak, media sosial seperti ini dianggap memenuhi kebutuhan komunikasi dan eksistensi manusia.
Apalagi dengan karakter masyarakat Indonesia yang gemar selfie, ngobrol atau sebatas sharing soal apapun. Tak heran Indonesia menjadi salah satu dari negara yang menggunakan Facebook dan Twitter terbanyak di dunia.
Tetapi ironis, fenomena ini tidak dibarengi dengan kreativitas SDM Indonesia untuk menciptakan media sosial andalan dalam negeri. Ya, Indonesia bisa dikatakan menjadi follower media sosial asing.
-
Apa ciri khas rakyat Indonesia? Bangsa Indonesia memiliki beragam ciri khas yang mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan geografinya.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Kenapa Malaysia meniru Indonesia? Rencana Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk meniru kesuksesan yang diraih oleh Timnas Indonesia tampaknya mulai membuat para pesaingnya merasa tertekan.
-
Dimana ciri khas rakyat Indonesia terlihat? Keindahan alam yang luar biasa, seperti pantai-pantai eksotis, gunung berapi, dan hutan hujan tropis, menjadi daya tarik wisata Indonesia.
-
Apa yang sedang tren di Indonesia? Hati ayam adalah sebuah bahan makanan yang cukup populer di Indonesia.
-
Bagaimana Malaysia ingin meniru Indonesia? 'Banyak negara di Asia Tenggara yang menganalisis perkembangan Indonesia untuk mencari tahu pelajaran yang bisa diambil. Dari sudut pandang media Indonesia, sepak bola Malaysia berusaha merancang strategi yang serupa,' tambahnya.
"Kalau dilihat dari alexa 10 besar yang lokal yang untuk medsos cuma kaskus. Dari sini tahu lemah pasarnya," terang Direktur Information and Communication Technology (ICT) Watch Donny BU saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/1).
Menurut Donny, bukan masalah kemampuan teknologi dan kualitas. Sebab sulitnya media sosial Indonesia berkembang tak lain karena sulitnya merebut pasar internasional.
"Percuma kalau teknologi bagus tapi orang enggak tahu. banyak sosial media online besar yang bisa mengambil momentum tertentu sehingga bisa dilihat tapi banyak yang enggak dapat momentum padahal konten cukup aktif, kayak blogger," tandas dia.
Kekurangan ini diperparah dengan karakter Indonesia yang tidak kreatif dan peniru.
"Susah (untuk berkembang) karena bukan bicara produk saja, promosinya, tapi secara kultural kita masih meniru. Kalau tidak didukung susah menang," terang Donny.
Oleh karena itu, Donny berpendapat alangkah lebih baik jika produk media sosial lokal didukung oleh banyak pihak. Seperti mulai digunakan oleh orang-orang berpengaruh contohnya artis, pejabat sehingga yang lain bisa mengikuti.
"Harus ada momentumnya seperti kaskus. Kita bisa buat bagus dari suplai, promosinya oleh artis misalnya dan banyak cara," tutup dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaSkema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaPengguna Tiktok di Indonesia masih tinggi meski fitur TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi pada Rabu (4/10) lalu.
Baca SelengkapnyaPolri akan melakukan shut down atau pemblokiran terhadap 191.000 handphone yang terdata menggunakan IMEI ilegal.
Baca SelengkapnyaSelama ini, izin platform TikTok di Indonesia hanya aplikasi media sosial, bukan e-commerce
Baca SelengkapnyaTikTok diminta agar tidak menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia beralasan pemerintah masih membahas regulasi untuk TikTok di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.
Baca SelengkapnyaKonsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca Selengkapnya