Ironis, bule menguasai pulau usir warga lokal sampai polisi
Merdeka.com - Sebuah video yang diunggah pemilik channel Watchdoc Documentary Maker ke Youtube menghebohkan netizen (pengguna internet). Di dalam video berjudul 'Ondeh Mandeh' tersebut, terlihat warga negara asing yang mengusir wisatawan lokal saat mengambil gambar Pulau Cubadak, Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang fasih, warga negara asing wanita itu mengatakan, ia merasa tidak perlu jika pulau yang dihuninya dipromosikan. Wisatawan lokal beserta pemandu tur yang tidak ingin berselisih kemudian memilih untuk meninggalkan pulau.
Menurut pengakuan penduduk setempat, warga negara asing tersebut dikenal tidak ramah dengan masyarakat lokal. Hal ini berbeda dengan pengelola sebelumnya.
-
Siapa yang mengusir pontianak di Pontianak? Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri kota Pontianak, konon mengusir makhluk-makhluk halus tersebut dengan menembakkan meriam ke hutan.
-
Apa nama lain untuk pulau Sumatera? Jauh sebelum Ibnu Batutah melakukan perjalanan, pulau ini memiliki beberapa julukan, yaitu Taprobana, Sumoltra, Zamoltra, hingga Al-Rammi.
-
Mengapa Bupati Bengkulu Utara ditarik? “Upaya yang dilakukan Pasmpampers tersebut dilakukan karena Bupati Mian tanpa sengaja menghalangi pergerakan Ibu Negara Iriana yang sedang berjalan di belakangnya“ ujar Bey dilansir dari ANTARA pada Minggu (23/7).
-
Kenapa Pejabat Kemenhub dibebastugaskan? Pembebastugasan sementara dari jabatan ini dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), yang secara internal telah dilaporkan ke Kementerian Perhubungan, melalui Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) Setditjen Perhubungan Udara.
-
Mengapa Wakapolda Banten dimutasi? Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari proses pembinaan sumber daya manusia, dalam rangka regenerasi yang dilakukan berdasarkan penilaian dan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek profesionalitas, komitmen dan integritas.
-
Dimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan.
Tidak hanya penduduk dan wisatawan lokal, pengelola Pulau Cubadak tersebut juga pernah mengusir pejabat tinggi Sumatera Barat saat berkunjung ke berpantai bersih tersebut. Bahkan pejabat kepolisian setingkat Wakapolda pun berani diusir.
Berikut aksi arogan warga negara asing pengelola Pulau Cubadak.
Harus meminta izin untuk bisa mengambil foto
Aksi arogan warga negara asing yang berada di Pulau Cubadak sudah terasa sejak wisatawan lokal menginjakkan kaki di dermaga. Salah seorang bule yang sedang melempar sauh di dermaga lokal mengharuskan wisatawan lokal meminta izin jika ingin mengambil foto."Hei Pak, jangan foto-foto begitu. Minta izin dulu," seperti terekam dalam menit ke 11.Rekaman tersebut terekam dalam kamera Watchdoc Documentary Maker. Dalam video berdurasi 21 menit 37 detik tersebut juga terlihat bagaimana warga lokal yang menjadi pemandu tur harus meminta izin ke pengelola pulau saat menyandarkan kapal.
Melarang dan mengusir wisatawan lokal yang mengambil foto
Salah satu warga negara asing yang diketahui sebagai pengelola Pulau Cubadak melarang wisatawan lokal yang mengambil foto. Wisatawan tersebut kemudian menuruti kemauan bule wanita tersebut."Untuk promosi yang saya tidak minta, dan saya tidak setuju, tidak. Jangan. Pergi sekarang," ujar sang Bule kepada warga setempat yang juga pemandu tur, Darpius sambil berlalu."Ngambil gambar dilarang, ngambil gambar pondok, tapi dilarang. Tapi kan ini di indonesia, kenapa dilarang," keluh sang fotograper.
Pengelola sebelumnya lebih ramah
Salah seorang warga yang juga pemandu tur, Darpius mengatakan, pengelola Pulau Cubadak sekarang terkenal tidak seramah pengelola sekarang. Pengelola terbaru diketahui sebagai warga negara Itali."Pemilik lama lebih ramah. Silakan diekspos saja, yang sekarang memang kurang ramah," ujarnya dalam video tersebut."Kalau dulu, dengan mister Nani, tidak. Dengan pengelola baru ini dia agak sedikit kurang familiar dan dia merasa ini milik dia sekarang."
Jika pemerintah tidak bersikap, warga bisa anarkis
Salah seorang warga Mendeh, Kabupaten Pesisir Selatan yang juga bertugas sebagai pemandu tur menyayangkan aksi arogan warga negara asing tersebut. Menurutnya, jika hal ini terus berlanjut, dirinya takutkan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan."Pemerintah harus mengambil sikap. Kalau tidak masyarakat bisa mengambil sikap anarkis," ujar Darpius.
Wakapolda dan pejabat tinggi Sumatera Barat bahkan pernah diusir
Seperti dikutip merdeka.com, Selasa (21/10), selain melarang wisatawan lokal untuk mengambil gambar kawasan Pulau Cubadak, warga asing yang mengelola pulau yang berada di Sumatera Barat itu juga pernah mengusir petinggi Polri dan pejabat pemerintah."Dia melakukan ini tidak hanya kepada saya, Wakapolda pernah diusir, kemudian juga beberapa pejabat tinggi juga pernah diusir," ujar Darpius seperti diungkapkannya dalam menit ke-16.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengancam jika masih ada turis asing yang tidak mengikuti aturan main pemerintah maka akan dideportasi.
Baca SelengkapnyaKedua bule itu disarankan untuk membuat laporan polisi, namun mereka menolak.
Baca Selengkapnya"Hasil sementara bahwa tempat tersebut bukan di area IKN," kata Artanto
Baca SelengkapnyaImigrasi memiliki kewenangan untuk menindak mereka yang dinyatakan melanggar aturan di Indonesia, termasuk soal berkendara.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan sebenarnya video tersebut adalah video lama dan kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan profiling atas akun yang mengunggah video tersebut.
Baca SelengkapnyaRevolusi Sosial Sumatra Timur kisah kelam pembantaian kesultanan Melayu.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga bakal melakukan kerja sama dengan Ditjen Imigrasi untuk melakukan pencekalan.
Baca SelengkapnyaPernah jadi daerah di bawah bayang-bayang Jawa hingga jadi daerah khusus
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaHal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi imigrasi untuk mengidentifikasi lokasi, waktu maupun pelaku kejadian.
Baca Selengkapnya