Ironis, kasus Emon raja sodomi terjadi di Kota Layak Anak

Merdeka.com - Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh Emon menambah deretan panjang pelecehan anak di Jawa Barat. Dari catatan yang didapat dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Jawa Barat di tahun 2012 tercatat sudah 56 kasus pelecehan seksual anak yang diadukan. Kasus-kasus ini belum termasuk pada kasus sodomi atau pelecehan oleh tersangka Emon.

"Dari rentan kasus kekerasan seksual terhadap anak yang kami tangani selama 2012 sudah ada 56 kasus dengan jumlah korban sebanyak 56 anak. Saat ini di mana kasus perdagangan manusia jumlah kasusnya turun drastis tetapi, pada kasus kekerasan anak malah jumlahnya bertambah hingga 80 persen ," Ketua P2TP2A Jabar, Neti Heryawan kepada Antara, Minggu.

Neti menambahkan kasus kekerasan tersebut biasanya terjadi pada anak berumur kurang dari 13 tahun. Kebanyakan mereka merupakan korban dari orang-orang terdekat mereka.

Topik pilihan: Pelecehan seksual | Manajer Paedofil

"Dari 56 kasus yang ditanganinya mayoritas dilakukan oleh keluarganya seperti ayah tiri, ayah kandung, saudaranya dan lain-lain." lanjut dia.

Pada kasus Emon hubungan korban dengan tersangka sudah saling kenal. Emon mencabuli korbannya dengan cara diiming-imingi sesuatu oleh tersangka sehingga si korban terbujuk oleh Emon.

"Maka dari itu, kami juga meminta kepada pihak kepolisian di Sukabumi agar membuat model penyelidikan dan pengungkapan kasus yang bisa dijadikan contoh oleh daerah lain dalam memberikan perlindungan kepada anak dan yang menjadi korban kekerasan seksual," tambahnya.

Kasus Emon ini membuat Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat mendorong evaluasi disebutnya Sukabumi sebagai kota layak anak.

"Ada beberapa yang harus dievaluasi oleh Pemerintah Kota Sukabumi terkait kota layak anak yang disandang kota ini, seperti masalah pengawasan terhadap anak yang perlu diperbaiki lagi," kata Neti lagi.