Isak tangis keluarga pecah setelah jasad Jamal tiba rumah
Merdeka.com - Kediaman Jupri Pasaribu alias Jamal di Jalan Jati VIII nomor 16, RT 08/09, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tiba-tiba pecah oleh isak tangis keluarga maupun kerabat. Hal itu dipicu oleh suara sirine dari ambulans yang membawa jasad Jamal usai di autopsi di RS Polri Kramat Jati sejak, Jumat (3/7).
Bahkan, suara sirine itu seraya saling bersahutan dengan tangisan dari keluarga, kerabat, ataupun warga di sekitar rumah pria yang ditembak di bagian punggungnya hingga tewas oleh seorang anggota kepolisian dari Polsek Tanjung Priok.
"Abang Jupri, bangun Abang Jupri. Tuhan kenapa abangku ini. Bangun bang, bangun!" jerit dari keluarga Jamal, Jakarta, Sabtu (4/7).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa ayah Yanwar Jumowo? Melansir dari video unggahan saluran Youtube TNI AD, ia merupakan putra dari Tarman yang memiliki profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil serta menjalankan pekerjaan sampingan sebagai tukang cukur.
-
Kapan Jirayut berteriak ketakutan? Jirayut spontan berteriak. Apalagi saat hewan tersebut mendekat ke wajah Jirayut.
-
Apa arti Japri? Jadi, japri adalah singkatan dari 'Jalur Pribadi' atau 'Jaringan Pribadi', yaitu bentuk komunikasi online yang bersifat pribadi antara dua atau lebih melalui media online seperti email, pesan instan, atau aplikasi chatting.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
Jamal yang sudah dimasukkan ke peti, langsung dibawa masuk ke rumahnya. Serepina (68), ibu kandung Jamal tampak kaget saat peti mati Jamal ditaruh di ruang tamunya.
"Peti mati siapa itu, peti mati siapa. Hah, peti mati siapa. Tidak," teriak ibu Jamal.
Tak sampai di situ, suasana haru berlanjut bahkan lebih histeris ketika peti mati berisikan mayat Jamal dibuka oleh keluarga. Seolah tidak menerima kepergian salah satu saudaranya, keluarga menjerit membangunkan mayat Jamal.
"Bang, bang, bangun bang. Bangun, bangun bang," lirih keluarga maupun saudaranya.
Pun demikian, warga yang akrab dengan Jamal serentak menghampiri jasad. "Mal, mal. Bangun mal, bangun," ujar kerabat Jamal.
Melihat tangis kerabat serta saudara, ibu kandung Jamal tidak bisa membendung lagi kesedihannya. Sambil menangis, Serepina menciumi kening Jamal.
"Hei bangun nak, bangun. Kenapa mata mu terpejam nak, siapa orangnya Jupri yang berantam sama kau. Bilang sama mamak mu ini," jerit Serepina.
"Oh Tuhan, Lihatlah anakku Tuhan. Baiknya ini orang bukan main Tuhan. Hei kalian semua di sini. Keluar, keluar, jangan sentuh anakku hah. Jupri anakku," ujar Serepina.
Sebelumnya, Jupri Pasaribu alias Jamal, ditembak tepat di bagian punggung oleh anggota kepolisian di Kolong Sungai Bambu, Jalan Jati VIII RT 08/09, Sungai Bambu, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Jumat (3/7). Jamal ditembak setelah berbuat onar di kediaman Suprapto yang juga kerabat Jamal. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaSaat pemakaman, hanya Adit dan adik laki-lakinya yang masuk ke liang lahat.
Baca SelengkapnyaMendiang dikenal sebagai sosok yang baik dan taat agama. Hal ini dipaparkan langsung oleh istri purnawirawan TNI AU Ahmad Jumroni.
Baca Selengkapnya