ISIS ada karena kebijakan Amerika yang keliru
Merdeka.com - Direktur Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Ali Munhanif mengatakan, semula kelompok Islam Irak dan Suriah (ISIS) murni bukan untuk menegakkan negara Islam seperti yang diwacanakan saat ini.
Menurutnya, ISIS pada dasarnya terbentuk dari premanisme yang mengorganisir diri lalu bergabung dengan individu-individu yang berpaham Syiah.
"Awal ISIS ada karena kebijakan Amerika yang keliru dengan melenyapkan tentara Irak yang pada saat itu negara dipimpin Saddam Hussein. Pada saat itu, universitas teroris berakhir dengan perang dingin sehingga memberi ruang kepada Islam untuk tampil di publik. Di situlah kelompok Islam radikal membangun ISIS," kata Munhanif di Jakarta, Sabtu (16/1).
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Bagaimana IDI dibentuk? Sampai akhirnya pada 22-25 September 1950 Muktamar pertama Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) pun digelar di kawasan Deca Park dan akhirnya diresmikan pada bulan Oktober.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang membentuk Brimob? Cikal bakal Korps Brimob Polri adalah sebuah organisasi bentukan Jepang yang mengalami beberapa kali perubahan nama mulai dari Tokubetsu Kaisatsu Tai, Polisi Istimewa, Mobrig (Mobil Brigade) dan Brimob (Brigade Mobil).
-
Kenapa nama kelompok nyeleneh bisa jadi ide? Kumpulan nama kelompok nyeleneh bisa menjadi ide memberi identitas grup di media sosial hingga saat bermain bersama.
-
Apa organisasi modern pertama di Indonesia? Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) DI Batavia. Lima tahun kemudian yakni pada tahun 1908, Soetomo bersama kawan-kawannya di STOVIA mendirikan organisasi modern pertama di Indonesia yang diberi nama Budi Utomo.
Namun jauh sebelum terjadi penyerangan dari Amerika kepada Irak, lanjut Munhanif sejak zaman khalifah Ali bin Abi Thalib sudah terjadi perpecahan radikal dalam Islam yaitu kelompok Kurdi di Timur Tengah. Akan tetapi yang membahayakan, orang Indonesia dianggap dengan mudah terpengaruh dengan kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam.
"Ajaran sesat itu sudah ada sejak zaman nabi Muhammad. Sekarang yang sesat itu dinilai ISIS. Kita orang Indonesia nyantol-nyantol aja yang bukan urusan kita," kata Munhanif.
Terlebih lagi, sejumlah gerakan Islam di Indonesia ingin menegakkan syariat Islam. Dengan adanya keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam, secara tidak sadar kelompok luar yang berpaham radikal dengan mudah menyusup. Lebih lanjut, dorongan ekonomi juga mendukung penuh menyatunya masyarakat Indonesia yang minim pengetahuan untuk masuk menjadi bagian kelompok ISIS.
"Dari semuanya yang join dengan teror menunjukkan bahwa ada masalah kemiskinan. Mudah sekali keluar negeri dengan iming-iming gaji yang besar," jelasnya.
Karenanya, menurut Munhanif, Indonesia harus segera menyelesaikan persoalan radikal dan kemiskinan dengan cara pemerintah dan masyarakat sama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebelum Israel berdiri ada tiga kelompok milisi bersenjata Yahudi yang dibentuk di wilayah Palestina.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaKabagbanops Densus 88 Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengungkapkan, pegawai BUMN terduga teroris ISIS berinisial DE berencana melancarkan aksi.
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca Selengkapnya