Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ISIS ada karena kebijakan Amerika yang keliru

ISIS ada karena kebijakan Amerika yang keliru Ilustrasi ISIS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Ali Munhanif mengatakan, semula kelompok Islam Irak dan Suriah (ISIS) murni bukan untuk menegakkan negara Islam seperti yang diwacanakan saat ini.

Menurutnya, ISIS pada dasarnya terbentuk dari premanisme yang mengorganisir diri lalu bergabung dengan individu-individu yang berpaham Syiah.

"Awal ISIS ada karena kebijakan Amerika yang keliru dengan melenyapkan tentara Irak yang pada saat itu negara dipimpin Saddam Hussein. Pada saat itu, universitas teroris berakhir dengan perang dingin sehingga memberi ruang kepada Islam untuk tampil di publik. Di situlah kelompok Islam radikal membangun ISIS," kata Munhanif di Jakarta, Sabtu (16/1).

Namun jauh sebelum terjadi penyerangan dari Amerika kepada Irak, lanjut Munhanif sejak zaman khalifah Ali bin Abi Thalib sudah terjadi perpecahan radikal dalam Islam yaitu kelompok Kurdi di Timur Tengah. Akan tetapi yang membahayakan, orang Indonesia dianggap dengan mudah terpengaruh dengan kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam.

"Ajaran sesat itu sudah ada sejak zaman nabi Muhammad. Sekarang yang sesat itu dinilai ISIS. Kita orang Indonesia nyantol-nyantol aja yang bukan urusan kita," kata Munhanif.

Terlebih lagi, sejumlah gerakan Islam di Indonesia ingin menegakkan syariat Islam. Dengan adanya keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam, secara tidak sadar kelompok luar yang berpaham radikal dengan mudah menyusup. Lebih lanjut, dorongan ekonomi juga mendukung penuh menyatunya masyarakat Indonesia yang minim pengetahuan untuk masuk menjadi bagian kelompok ISIS.

"Dari semuanya yang join dengan teror menunjukkan bahwa ada masalah kemiskinan. Mudah sekali keluar negeri dengan iming-iming gaji yang besar," jelasnya.

Karenanya, menurut Munhanif, Indonesia harus segera menyelesaikan persoalan radikal dan kemiskinan dengan cara pemerintah dan masyarakat sama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (mdk/hrs)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya

Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.

Baca Selengkapnya
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme

Noor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sejarah IDF Militer Israel, Bermula dari 3 Gerombolan Milisi Yahudi Bersenjata Peneror Warga Arab Palestina
Sejarah IDF Militer Israel, Bermula dari 3 Gerombolan Milisi Yahudi Bersenjata Peneror Warga Arab Palestina

Sebelum Israel berdiri ada tiga kelompok milisi bersenjata Yahudi yang dibentuk di wilayah Palestina.

Baca Selengkapnya
Kronologi Remaja di Batu Terpapar Paham Radikal ISIS hingga jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri
Kronologi Remaja di Batu Terpapar Paham Radikal ISIS hingga jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri

Densus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme

Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada

Baca Selengkapnya
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun

Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.

Baca Selengkapnya
Pegawai KAI Tersangka Teroris, Puluhan Senjata dan Ratusan Amunisi Disita
Pegawai KAI Tersangka Teroris, Puluhan Senjata dan Ratusan Amunisi Disita

Polisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap! Pegawai BUMN Terduga Teroris ISIS Siap Serang Mako Brimob & Markas TNI
VIDEO: Terungkap! Pegawai BUMN Terduga Teroris ISIS Siap Serang Mako Brimob & Markas TNI

Kabagbanops Densus 88 Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengungkapkan, pegawai BUMN terduga teroris ISIS berinisial DE berencana melancarkan aksi.

Baca Selengkapnya
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku

Salah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.

Baca Selengkapnya
PPATK Temukan Transaksi Duit Capai Miliaran dari Rekening Pegawai KAI Tersangka Teroris
PPATK Temukan Transaksi Duit Capai Miliaran dari Rekening Pegawai KAI Tersangka Teroris

PPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.

Baca Selengkapnya
Terduga Teroris yang Ditangkap di Karawang Inisial AAR, Jaringan ISIS dan Residivis
Terduga Teroris yang Ditangkap di Karawang Inisial AAR, Jaringan ISIS dan Residivis

Densus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak

Baca Selengkapnya