Isolasi warga, kelompok bersenjata Papua putuskan akses jalan di 3 titik
Merdeka.com - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah memutuskan jalan yang menghubungkan Tembagapura-Kimbeli dan Banti di tiga titik.
"Ada tiga titik jalan yang diputus oleh KKB, dan ini memperkuat niat dari KKB untuk melakukan isolasi terhadap masyarakat," kata Irjen Boy Rafli, kepada wartawan ketika menggelar konferensi pers di Timika, Kamis (16/11). Demikian dikutip dari Antara.
Irjen Boy juga mengatakan tiga titik jalan yang dirusak oleh KKB tersebut dimaksudkan agar masyarakat di perkampungan Tembagapura berkumpul di satu wilayah untuk memudahkan kelompok tersebut melakukan pengawasan.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Bagaimana Satgas BAKTI mengatasi kendala di Papua? Sementara itu, terdapat 297 lokasi lainnya yang masih dalam tahap pembangunan karena menghadapi kendala masalah keamanan di wilayah Papua.
-
Kenapa jalan sekitar MK ditutup? Tergantung kondisi di lapangan. Jika eskalasi meningkat dan diperlukan, selanjutnya, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas dan penutupan jalan kita alihkan,' kata Susatyo dalam keteranganya.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
Selain itu daerah yang sengaja diisolasi tersebut digunakan sebagai titik kumpul anggota KKB.
"Dengan tindakan yang dilakukan oleh KKB, maka ini mempertegas warga tidak boleh keluar dari kampung. Dan jalan yang dirusak ada tiga titik, semuanya antara longsoran dan Kimbeli," ujar Boy.
Dengan kondisi jalan yang dirusak tersebut, kata Boy, akan mempersulit proses evakuasi warga dan perlu untuk diperbaiki terlebih dahulu. Sebab jika warga disuruh untuk berjalan kaki maka maka membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dengan kondisi medan yang menanjak.
"Kalau yang dievakuasi ini masih muda mungkin bisa cepat. Tapi bagaimana keselamatan mereka saat jalan kaki. Ini yang kami pikirkan terhadap hal itu," ucapnya.
Untuk itu pihak keamanan (TNI dan Polri) terus melakukan negosiasi agar masyarakat bisa keluar dari kampung tanpa adanya ancaman. Termasuk langkah-langkah dalam mendistribusikan bahan makanan ke kampung-kampung.
"Kami masih pikirkan upaya-upaya penyelamatan masyarakat, agar bisa keluar dari kampung. Dan kami harap semua bisa dilakukan, agar masyarakat merasa aman dan nyaman tanpa ada tekanan dan ancaman. Ini dilakukan, agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dan sebagainya," kata Boy. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi KKB mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca SelengkapnyaAcara bakar batu di Puncak Papua berujung penembakan pos Raider
Baca SelengkapnyaSelama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.
Baca SelengkapnyaKetiga korban ditembak KKB pimpinan Egianus Kogoya
Baca SelengkapnyaRatusan masyarakat memblokir Jalan Nasional di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.
Baca SelengkapnyaJenazah para korban kini sudah berada di Kenyam, Papua.
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem membuat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewidi Kabupaten Puncak, Papua Tengah mengalami kekeringan. Bahkan dampak kekeringan 6 orang meninggal
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaTNI Polri akan bertindak tegas dengan penegakan hukum terhadap aksi KKB.
Baca Selengkapnya