Istana: Ada aparat kebablasan terjemahkan perintah presiden soal PKI
Merdeka.com - Aparat kepolisian dan TNI gencar merazia dan membubarkan acara atau kegiatan yang dianggap berisi maupun membahas komunisme yang dinilai identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengungkapkan dalam hal ini aparat kepolisian telah kebablasan mengartikan perintah Presiden Joko Widodo.
"Ada sebagian aparat itu yang dianggap kebablasan dalam menerjemahkan perintah Presiden untuk menertibkan upaya kebangkitan PKI," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/5).
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi terkait penguntitan Jampidsus? 'Sudah saya panggil tadi,' kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Johan menjelaskan, akibat aparat yang kebablasan tersebut, Presiden Joko Widodo langsung menghubungi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Presiden Jokowi, kata Johan, tidak ingin cara-cara yang dilakukan aparat melanggar hak asasi manusia (HAM).
"Direspons juga oleh Presiden dengan langsung menelpon, memerintahkan Kapolri ke Panglima TNI untuk itu melihat tetap menghormati hak asasi, kebebasan berpendapat," katanya.
Johan menjelaskan, Presiden Jokowi menghubungi Kapolri dan Panglima TNI dikarenakan Presiden Jokowi banyak mendengar dari tokoh masyarakat, dari tokoh agama dan sampaikan ada kekhawatiran bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) itu akan bangkit.
"Awalnya dari situ, nah kalau kita lihat Tap MPRS nomor 25 tahun 1966 kemudian diperbarui jadi tap MPR nomor 1 tahun 2003 itu kan jelas bahwa penyebaran paham komunis, partai PKI masih dilarang sampai saat ini," katanya.
Sebelumnya, polisi melarang pemutaran film dokumenter Pulau Buru Tanah Air Beta yang dituduh merupakan propaganda komunisme. Saat negosiasi, polisi meminta pengurus AJI Yogyakarta untuk mengganti dengan film lain.
Tak hanya melarang pemutaran film tersebut, polisi juga membubarkan acara peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Sekretariat AJI Yogyakarta.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengumpulkan para petinggi TNI dan Polri di Istana IKN pada Kamis, 12 September 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para petinggi TNI dan Polri di Istana IKN, 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).
Baca SelengkapnyaPolemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi arahan para pejabat TNI dan Polri di Istana Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada TNI-Polri agar menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Selengkapnya