Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Istana Bantah Presiden Jokowi Lempar 'Bola Panas' Capim KPK ke DPR

Istana Bantah Presiden Jokowi Lempar 'Bola Panas' Capim KPK ke DPR Jokowi pimpin rapat terbatas soal industri 4.0. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengirimkan 10 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke DPR. Selanjutnya, DPR akan melakukan fit and proper test untuk memilih lima komisioner lembaga antirasuah periode 2019-2023.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tergesa-gesa menyerahkan 10 nama capim KPK ke DPR. Menurut dia, penyerahan nama capim tersebut sudah sesuai dengan prosedur.

"(Presiden) memberikan surat perintah pembentukan pansel melalui keppres, pansel berjalan, melakukan pengumuman, penjaringan, seleksi dari sekian menjadi 10 (nama) kemarin," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 4 September 2019.

"Setelah 10, (pansel) kirim ke Istana dari Istana kirim ke DPR. Prosedurnya seperti itu, dan tidak ada yang berubah," sambung dia.

Mantan Panglima TNI itu Jokowi melempar 'bola panas' capim KPK kepada DPR. Moeldoko menegaskan langkah Jokowi tersebut telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK.

"Jadi apa yang dilakukan Pansel itu sebuah pekerjaan yang patut kita hargai. Jadi enggak ada lempar bola panas. Bola dingin yang terjadi," ujarnya.

Moeldoko meminta masyarakat tak lagi mempermasalahkan 10 nama capim KPK yang diusulkan pansel dan disetujui Jokowi. Meski banyak kritikan soal capim KPK yang diduga bermasalah, dia memastikan Jokowi tak mengubah 10 nama itu.

"Prosedurnya seperti itu, dan tidak ada yang berubah," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBH) Asfinawati mengatakan publik sangat berharap presiden dapat menyaring nama calon pimpinan KPK yang bermasalah rekam jejak.

Tak hanya itu, menurutnya masyarakat juga meminta agar presiden dapat melihat kembali kinerja pansel capim KPK.

Dari 10 nama capim, Asfinawati menilai masih banyak capim yang bermasalah rekam jejak atau memiliki visi bertentangan dengan KPK. Meski tidak menyebut nama capim yang bermasalah, namun ia sempat menyinggung soal capim yang tidak setuju dengan kegiatan operasi tangkap tangan (OTT).

Selain itu, Asfinawati menyebut ada calon yang memiliki rekam jejak berusaha menghalangi upaya pemberantasan korupsi serta memiliki pelanggaran etis.

Adapun 10 nama yang lolos seleksi capim KPK antara lain, Alexander Marwata, Firli Bahuri, I Nyoman Wara, Johanis Tanak, dan Lili Pintauli Siregar. Selain itu, Luthfi Jayadi Kurniawan, Nawawi Pamolangan, Nurul Ghufron, Robi Arya, serta Sigit Danang Joyo.

Jangan Lewatkan:

Ikuti Polling Siapa Layak Pimpin KPK? Klik disini

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Saya Tidak Ada Intervensi Seleksi Capim KPK
Jokowi: Saya Tidak Ada Intervensi Seleksi Capim KPK

Jokowi menegaskan tak mengintervensi seleksi calon pimpinan (capim) KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Moeldoko Keras Bela Jokowi Buntut Jusuf Kalla Kritik Pedas Netralitas Presiden di Pilpres
VIDEO: Moeldoko Keras Bela Jokowi Buntut Jusuf Kalla Kritik Pedas Netralitas Presiden di Pilpres

Moeldoko meminta masalah netralitas tak sekedar dilihat kacamata subjektivitas.

Baca Selengkapnya
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara

Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rencana Pemakzulan Jokowi, Mulai Peringatan untuk Presiden Sampai Pasang Badan Eks Panglima
VIDEO: Rencana Pemakzulan Jokowi, Mulai Peringatan untuk Presiden Sampai Pasang Badan Eks Panglima

Justru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif
Moeldoko Tanggapi Wacana Pemakzulan Jokowi: Jangan Buat Agenda Tidak Produktif

Moeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Pro Kontra Usai Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak di Pemilu
Pro Kontra Usai Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak di Pemilu

Jokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Moeldoko Keras Bela Jokowi Buntut Jusuf Kalla Kritik Pedas Netralitas Presiden di Pilpres
VIDEO: Moeldoko Keras Bela Jokowi Buntut Jusuf Kalla Kritik Pedas Netralitas Presiden di Pilpres

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko merespons tegas pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla yang mengkritik netralitas Presiden Jokowi di Pilpres 2

Baca Selengkapnya
Buntut Minta Rektor Unika Bikin Video Apresiasi ke Jokowi, Polda Jateng Dipanggil Kompolnas
Buntut Minta Rektor Unika Bikin Video Apresiasi ke Jokowi, Polda Jateng Dipanggil Kompolnas

Polisi berdalih permintaan tersebut sebagai cooling sistem atau Pemilu damai

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Dugaan Ketua KPK Firli Peras SYL: Enggak Tahu, Jangan Tanyakan ke Saya
Jokowi soal Dugaan Ketua KPK Firli Peras SYL: Enggak Tahu, Jangan Tanyakan ke Saya

Soal baiknya bagaimana sikap KPK, Jokowi tidak ingin berkomentar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Bantah Peristiwa Prabowo Tampar Wakil Menteri
VIDEO: Presiden Jokowi Bantah Peristiwa Prabowo Tampar Wakil Menteri

Jokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial

Baca Selengkapnya
Reaksi Presiden Jokowi Fotonya Dicopot di Kantor DPD PDIP Sumut
Reaksi Presiden Jokowi Fotonya Dicopot di Kantor DPD PDIP Sumut

Momen foto Presiden Jokowi yang tidak terpajang itu diketahui saat Edy Rahmayadi mengembalikan berkas formulir pendaftaran bacalon gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya