Istana belum pastikan Golkar bakal dapat jatah menteri di kabinet
Merdeka.com - Dalam Rapimnas Partai Golkar, partai berlambang beringin itu telah menentukan sikap politiknya untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ada kemungkinan, Partai Golkar bakal mendapatkan jatah kursi menteri di kabinet kerja pemerintahan Presiden Jokowi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden telah mendapatkan laporan soal dukungan Partai Golkar terhadap pemerintah. Tetapi belum ada pembicaraan apakah Golkar segera mendapatkan pos menteri atau tidak.
"Sekarang ini kita belum bicara di sana karena Golkar sendiri belum menyelesaikan persoalan. Sebenarnya kalau diselesaikan lebih cepat lebih baik," kata Pramono di Istana, Jakarta, Rabu (27/1).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Golkar belum putuskan Ridwan Kamil? 'Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres,' kata Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
-
Kenapa bukber Kabinet Jokowi tidak dihadiri semua menteri? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Siapa yang belum diundang membahas susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
Lebih lanjut, bekas Sekjen PDIP itu menambahkan, dirinya tak mau berandai-andai Golkar mendapatkan jatah kursi di kabinet kerja. Setelah partai berlambang beringin itu memilih untuk bergabung dan mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
"Saya tidak berandai-andai. Bukan kapasitas saya yang menjawab tapi yang jelas tadi kami sudah laporkan pada Pak Presiden termasuk kemarin waktu di Dili. Presiden juga berkomunikasi dengan Menko Polhukam dan tadi kami juga melapor perkembangan yang ada intinya Presiden berharap ini bisa benar-benar diselesaikan," jelas Pramono.
Menurut Pramono, pemerintah mengapresiasi dukungan dari Partai Golkar dengan begitu, maka kerjasama antara pemerintah dengan parlemen dan percepatan program kerja pemerintah semakin cepat terlaksana.
"Karena kami tidak ingin membedakan Golkar Ancol maupun Golkar Bali. Yang sekarang ada adalah Golkar hasil keputusan Munas Riau yang terakhir dan karena sudah diputuskan dan apalagi kemarin sudah dihadiri oleh Wapres dan Menko Polhukam, Menteri Hukum dan HAM dan juga Mendagri, artinya adalah pemerintah sangat berkeinginan untuk Golkar segera bisa diselesaikan melalui mekanisme demokrasi yang dimiliki Golkar," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembahasan jatah kursi menteri kemungkinan bakal dilakukan usai sidang sengketa Pemilu di MK.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar menjelaskan awal mula pembahasan lima kursi menteri dari pertemuan dengan kader.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan yang penting jatah kursi untuk partai beringin aman.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku tidak mengikuti dinamika Golkar, sehingga akan melihat dinamika di Munas.
Baca SelengkapnyaDave mengungkapkan, jika dirinya hanya mendengar soal perkembangan kabinet Prabowo-Gibran kapan akan diumumkan dari media.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto terang-terangan meminta jatah 5 kursi menteri jika Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka enggan membocorkan susunan kabinet Prabowo-Gibran yang dibicarakan dengan Capres Prabowo Subianto saat beberapa kali bertemu.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menepis jika agenda Dewan Pakar itu untuk melengserkannya sebagai pemimpin Golkar.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Pertemuan antara PSI dengan Partai Golkar berlangsung pada Kamis (11/7)
Baca SelengkapnyaSoal kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran masih akan dibicarakan
Baca Selengkapnya