Istana Imbau Pegiat HAM Tak Lihat Penembakan di Papua dengan Sebelah Mata
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau para penggerak HAM (Hak Asasi Manusia) yang berada di dalam maupun luar negeri tidak melihat sebelah mata insiden penembakan puluhan pekerja di Papua. Sebab, ia menilai tindakan kelompok separatis di wilayah timur Indonesia sudah melampaui batas.
"Saya mengimbau pada penggerak HAM di dalam negeri maupun luar negeri untuk melihat situasi dengan mata terbuka. Jangan mata sebelah karena 31 warga masyarakat sipil yang tidak berdaya, dengan niat baik untuk bekerja, mensejahterakan masyarakat Papua, tapi justru menjadi korban dari perilaku tidak beradab," tegas Moeldoko kepada wartawan di kantornya, Rabu (5/12).
Ia meminta pegiat HAM juga melihat dari sisi aksi kelompok separatis yang sudah kelewat batas. "Ini hal yang sangat penting untuk kita atensi bersama. Kalau ada siapapun dari kelompok mana pun, baik di dalam negeri maupun luar negeri yang mendukung gerakan seperti ini, maka mereka bagian dari kelompok atau segelintir orang yang mendukung aksi-aksi kekerasan atau brutal," tegasnya.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
PMO itu apa? Project Management Office atau PMO adalah sebuah departemen atau unit dalam suatu organisasi dan perusahaan yang bertanggung jawab atas manajemen, pengawasan, dan koordinasi proyek-proyek yang sedang berlangsung.
-
Apa itu PPOK? PPOK adalah penyakit progresif yang bisa memburuk seiring berjalannya waktu. Bahkan, PPOK menjadi penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak ketiga di dunia dengan total 3,32 juta kasus kematian pada 2019 lalu.
-
Apa operasi Prabowo? Prabowo diketahui baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi besar hingga melibatkan tim dokter profesional dari kalangan TNI.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
"Ini sebuah pesan yang saya kirim agar kita sungguh-sungguh melihat situasi ini dengan cara-cara jernih, bukan miring. Ngomong saya agak tinggi karena saya memang mantan Panglima TNI yang mengelola keamanan," tambahnya.
Minta TNI-Polri Tak Terprovokasi
Selain itu, Moeldoko juga berpesan kepada prajurit TNI-Polri yang dikirim ke Papua agar tidak terprovokasi dan menjalankan misi secara proposional.
"Perlunya TNI-Polri tidak terprovokasi. TNI-Polriharus tetap menjaga profesionalitas dan bekrja secara proposional. Tidak boleh terpancing, kita harus menunjukkan bahwa kita prajurit-prajurit yang beradab," tegas Moeldoko.
"Ini bukan sekedar dilakukan oleh aksi kelompok kriminal bersenjata, tapi ini sudah aksi-aksi boleh saya katakan sebuah gerakan OPM. Untuk itu, saya juga mengimbau jangan ada sebuah standar ganda yang diterapkan pada perilaku seperti ini."
Ia menegaskan misi aparat saat ini mengembalikan situasi keamanan di Papua kembali kondusif.
"Pembangunan harus tetap berjalan. Upaya-upaya pemerintahan Jokowi untuk segera menyamakan kondisi dalam konteks pemerataan pembangunan ini adalah tidak mengenal situasi. Untuk itu, walau pun kita diganggu, pemerintahan tetap berjalan. Karena ini jadi kebutuhan besar masyarakat Papua, bukan sekelompok kecil orang-orang bersenjata," tuturnya.
Berkaca pada peristiwa tersebut, Moeldoko mengimbau perusahaan maupun BUMN yang sedang bekerja harus dikawal TNI-Polri. "Agar pembangunan tetap berjalan baik."
"Apa yang dilakukan Istaka Karya ini membangun jalan kurang lebih 278 kilometer untuk membuka Wamena sampai Agats. Karena daerah di Nduga, Papua cukup tertinggal, daerah terbelakang terisolasi, dan daerah relatif tidak aman. Harapannya dengan pembukaan akses jalan ini semuanya bisa terkomunikasi dengan baik, barang-barang tidak mahal. Itu upaya pemerintah yang dijalankan," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaPenggantian nama KKB menjadi OPM itu berdasarkan Surat Telegram (ST) Nomor : STR/41/2024.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaTewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaDua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaPemerintah dan aparat diharapkan dapat memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Agus Subiyanto merespons soal Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan penyerangan dan pembunuhan kepada warga
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan, harus ada kejelasan penegakan hukum di tanah Papua.
Baca Selengkapnya