Istana Jelaskan Maksud Jokowi Kritik dengan Sopan dan Santun
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menanggapi kritik BEM UI yang memberinya julukan 'The King of Lip Service' Jokowi tidak masalah dengan kritikan yang ditujukan padanya, tetapi akan lebih baik jika disampaikan dengan cara mengedepankan tata krama.
"Tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan, ya Saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat," kata Jokowi dalam akun YouTube sekretariat Presiden, Selasa (29/6).
Seperti apa kriteria kritik dengan tata krama yang dimaksud Presiden?
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Siapa yang akan dimintai pendapat Prabowo soal kabinet? 'Bukan cawe-cawe, pastinya akan dimintai pendapat oleh Pak Prabowo,' kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, memberikan pandangannya. Sopan santun dan tata krama yang baik dalam menyampaikan kritik adalah tidak melanggar aturan hukum.
"Tidak melanggar aturan hukum," katanya ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (30/6).
Ditambahkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, kritik yang baik seharusnya diikuti dengan data dan fakta yang ada. Memberikan masukan, sambungnya, dilakukan dengan konstruktif.
"Kritik itu haru memberikan data-data dan fakta-fakta kemudian memberikan masukan yang konstruktif," ungkapnya.
Ngabalin juga mengatakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membuka lebar kepada masyarakat dan mahasiswa yang ingin memberikan kritik untuk pemerintah. Dia mempersilakan mahasiswa untuk hadir ke KSP untuk bisa memberikan data-data.
"Kalau dia mengkritik satu masalah, dia pegang fakta, kemudian mengemukakan itu di ruang publik kepada kami atau kepada presiden tidak ada masalah tetapi kalau dia menggunakan data-data yang tidak benar atau dia membaca dari yang tidak akurat, nanti publik juga yang memberikan pertanyaan kepada mahasiswa," bebernya.
Ngabalin juga mengatakan mahasiswa harus memiliki kemampuan analisis yang kuat. Dia berharap BEM UI tidak menurunkan derajat intelektualitas kampus.
"Mahasiswa sepanjang masa selalu memiliki kemampuan analisis yang kuat terhadap satu masalah yang sedang dan akan disoroti, adik-adik BEM UI jangan menurunkan derajat intelektualitas dan kewibawaan universitas kita, salam sehat abangmu ali mocthar ngabalin," ungkapnya.
Sebelumnya, Jokowi menanggapi santai terkait kritikan yang disampaikan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) lewat media sosial pada Jokowi. Kepala negara mengatakan pihak kampus tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk menyampaikan pendapat.
"Baru baru ini ada yang ngomong saya ini Bapak bipang dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai The King Of Lip service. ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa, dan ini negara demokrasi jadi kritik itu boleh-boleh saja, dan Universitas tidak apa, tidak perlu menghalangi mahasiwa untuk berekspresi," kata Jokowi dalam akun YouTube sekretariat Presiden, Selasa (29/6).
Jokow mengakui kerap mendapat kritikan. Mulai dari klemar-klemer hingga pemimpin yang otoriter.
"ya, Itukan sudah sejak lama ya, dulu ada yang bilang saya ini kelmar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo. kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh," bebernya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramai Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Menko PMK Muhadjir Effendy
Baca SelengkapnyaRamai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan ramainya kritik kepada Jokowi merupakan vitamin bagi demokrasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKritikan menjadi masukan konstruktif untuk memperbaiki pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSivitas akademika memberikan petisi kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca Selengkapnya