Istana minta demo sembilan wanita yang cor kaki berhenti
Merdeka.com - Sembilan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) melakukan aksi protes menolak pembangunan pabrik semen di lahan pertanian mereka yang ada di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, dengan mengecor kaki memakai semen. Menanggapi hal ini, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki berharap kesembilan perempuan tersebut menghentikan aksi ekstrem tersebut.
"Saya berharap mereka menghentikan aksi seperti itu. Dialog mereka di daerah nampaknya sudah tertutup. Jadi mereka berharap pemerintah pusat respons ini," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/4).
Teten mengatakan, sampai saat ini belum melaporkan ke Presiden Jokowi ihwal adanya aksi ekstrem tersebut. Namun, dia berjanji akan menyampaikan pesan mereka yang ingin bertemu langaung dengan Presiden Jokowi itu.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan pertemuan Kemendag dengan petani tembakau? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/8).
-
Siapa yang mendampingi Mendag saat pertemuan? Dalam kesempatan tersebut, Mendag didampingi Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Didid Noordiatmoko.
-
Siapa yang diundang oleh Kementan? Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri saat menerima kunjungan para Duta Petani Muda perwakilan seluruh Propinsi di Indonesia, yang merupakan kegiatan tahunan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) Kementan, Jumat (3/5).
-
Siapa yang pimpin pertemuan Demokrat? 'ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum. Pertama akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September,' kata Herzaky ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
"Nah ini yang belum saya sampaikan. Kemarin saya mau sampaikan tapi nggak sempet jadi saya hanya berjanji ke mereka untuk menyampaikan pesan untuk bertemu dengan Presiden," ujarnya.
Teten mengatakan, telah menemui perwakilan aksi ekstrem tersebut. Dia mengaku dapat memahami aksi tersebut harus dilakukan karena mereka merasa dieksploitasi.
"Saya sudah ngobrol, mencoba memahami harapan mereka. Intinya, mereka menolak pembangunan pabrik semen. Karena keterikatan secara budaya, kehidupan dengan tanah sebagai sumber penghidupan mereka, mereka merasa itu dieksploitasi dengan industri semen, secara ekonomi," katanya.
Sementara itu, Teten menyatakan pemerintah akan mempertimbangkan meminta pihak perusahaan untuk mengkaji ulang pembangunan pabrik semen tersebut ataupun mengambil opsi lain selain melakukan pembangunan di daerah Pegunungan Kendeng.
"Karena investasinya sudah jalan, pembangunannya sudah jalan. Jadi saya mau ini dikaji serius oleh pemerintah. Kalau ada opsi lain, mungkin jauh lebih mudah menyelesaikannya," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buruh meminta stop PHK buruh tekstil hingga mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaDalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta rapat yakni perwakilan dari serikat buruh KSPSI
Baca SelengkapnyaKepolisian telah menerjunkan sekitar 1.100 personel .
Baca Selengkapnya